Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KAIRO/YERUSALEM. Israel melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan dan infrastruktur energi di wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi di Yaman pada Kamis (19/12) dini hari.
Serangan ini disertai ancaman serangan lanjutan terhadap kelompok militan yang didukung Iran tersebut, setelah Houthi meluncurkan ratusan rudal ke arah Israel dalam setahun terakhir.
Militer Israel melaporkan bahwa mereka berhasil mencegat sebuah rudal yang mengarah ke wilayah tengah Israel.
Baca Juga: Garda Revolusi Iran Memperluas Kontrol atas Ekspor Minyak Teheran
Puing-puing rudal tersebut menghancurkan sebuah gedung sekolah di Ramat Efal, bagian barat Tel Aviv, menurut juru bicara militer Israel.
Kelompok Houthi mengklaim telah menyerang Tel Aviv pada malam sebelumnya dengan meluncurkan dua rudal balistik yang mengenai "target militer yang tepat."
Serangan Israel dilakukan dalam dua gelombang dengan melibatkan 14 jet tempur dan pesawat lainnya.
Gelombang pertama menargetkan pelabuhan Salif dan Ras Issa, sedangkan gelombang kedua menghantam wilayah ibu kota, Sanaa, ungkap juru bicara militer Letnan Kolonel Nadav Shoshani.
"Kami telah melakukan persiapan ekstensif untuk operasi ini, termasuk penguatan intelijen dan optimasi serangan," ujar Shoshani.
Stasiun TV Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan udara tersebut menewaskan sembilan orang, tujuh di antaranya di Salif dan dua lainnya di fasilitas minyak Ras Issa, yang terletak di provinsi Hodeidah, Yaman barat.
Baca Juga: Konferensi Pers Pertama, Trump Singgung Soal Drone, Perang, dan TikTok
Dua sumber di pelabuhan Hodeidah mengatakan kepada Reuters bahwa serangan Israel menghancurkan sebuah kapal tunda.
Namun, pelabuhan tersebut masih memiliki beberapa kapal lain yang mampu menarik kapal ke dermaga.
Di Sanaa, serangan juga menghantam dua pembangkit listrik utama di bagian utara dan selatan kota, yang menurut Al Masirah memutus aliran listrik untuk ribuan keluarga.
Seorang pejabat di Departemen Listrik Sanaa mengatakan bahwa depot bahan bakar di dua pembangkit listrik, yakni di Dhahban (utara Sanaa) dan Haiz (selatan Sanaa), turut terkena serangan. Api telah berhasil dipadamkan, dan listrik diperkirakan akan pulih dalam beberapa jam.
Baca Juga: Warga Palestina Berduka Atas Serangan Israel di Khan Younis, Gaza
Peringatan dan Ancaman
Serangan Israel ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) pada Senin lalu melancarkan serangan udara terhadap fasilitas komando dan kendali yang dioperasikan Houthi.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menegaskan bahwa serangan Israel tidak akan menghalangi Yaman untuk merespons agresi tersebut dan terus mendukung Gaza.
"Kami tidak akan gentar terhadap serangan keji Israel ini," ujar Saree dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memperingatkan bahwa negaranya akan terus merespons ancaman dari Houthi.
"Saya peringatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel akan mencapai kalian," kata Katz di platform X (sebelumnya Twitter).
Baca Juga: Israel Berencana Melipatgandakan Populasi di Wilayah Golan yang Diduduki
"Siapa yang mengancam Israel, tangannya akan dipotong; siapa yang melukai, akan dilukai tujuh kali lipat."
Militer Israel mengatakan bahwa spesialis sedang memeriksa lokasi puing rudal di Ramat Efal. Mereka mencoba memastikan apakah rudal yang ditembakkan adalah satu atau dua.
Beberapa media Israel melaporkan bahwa rudal tersebut menghantam sekolah secara langsung, tetapi Shoshani menyatakan indikasi awal menunjukkan bahwa gedung tersebut terkena puing-puing rudal yang dicegat.
"Salah satu kemungkinan adalah tangki bahan bakar rudal, yang merupakan benda logam besar, terus melaju setelah rudal dicegat," jelasnya. "Namun, kami akan mengetahui lebih jelas setelah hasil investigasi di lokasi selesai."