Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Co-Founder Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma, telah mengurangi kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut selama setahun terakhir menjadi 4,8% dari sebelumnya 6,4%.
Penurunan kepemilikan saham itu terjadi setelah Jack Ma mencairkan sahamnya senilai US$ 9,6 miliar atau setara Rp 139,2 triliun pada harga saham saat ini, sebagaimana dirilis perusahaan tersebut pada hari Jumat kemarin.
Mengutip Reuters, Senin (13/7), divestasi saham tersebut dilakukan Jack Ma ketika ia telah pensiun sebagai chairman perusahaan e-commerce China tersebut pada September lalu dan menarik dari dari posisi formal karena memilih fokus pada filantropi.
Baca Juga: Warren Buffett & para investor bunyikan alarm akan kehancuran pasar yang lebih besar
Alibaba tidak merilis berapa harga rata-rata saham tersebut dijual Jack Ma. Namun harga saham Alibaba saat ini telahnaik sekitar 40% sejak Jakc Ma melaporkan kepemilikannya mencapai 6,4% di perusahaan tersebut setahun yang lalu.
Kinerja Alibaba memang bertumbuh melebihi perkiraan sebelumnya, bahkan ketika ekonomi China melambat tajam, karena lebih banyak orang belanja online untuk kebutuhan mereka saat pandemi Covid-19 membatasi jarak.
Selain Jack Ma, Wakil Chairman Alibaba Joseph Tsai juga mengurangi kepemilikannya di perusahaan tersebut selama periode yang sama, dari 2,3% menjadi tinggal 1,6%. Saham yang dijual Joseph bernilai US$ 4,1 miliar Rp 59,4 triliun pada hari Jumat.
Baca Juga: Para miliarder ini sekarang lebih kaya dari Warren Buffett
Baik Jack Ma maupun Tsai, keduanya tidak terlalu terlibat dalam operasi reguler Alibaba sejak Daniel Zhang diumumkan sebagai penerus Ma sebagai Chairman perusahaan. Dia menjalankan peran itu secara resmi pada September 2019.
Sepanjang tahun ini, keduanya telah menyumbangkan jutaan unit alat pelindung diri (APD) melalui masing-masing badan amal ke rumah sakit di seluruh dunia untuk membantu memerangi penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Ini 10 miliarder dunia pada paruh pertama 2020 versi Forbes
Pengajuan April 2019 dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyatakan bahwa Ma berencana untuk menjual hingga 21 juta saham dalam satu tahun untuk mendukung upaya filantropisnya.