CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Jadi pusat gelombang COVID-19, Vietnam lockdown Ho Chi Minh City


Kamis, 08 Juli 2021 / 13:10 WIB
Jadi pusat gelombang COVID-19, Vietnam lockdown Ho Chi Minh City
ILUSTRASI. Tanda peringatan terlihat di luar area yang menjalani karantina di tengah wabah COVID-19 di Ho Chi Minh City, Vietnam, 1 Juni 2021. REUTERS/Stringer.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HANOI. Sembilan juta orang di Ho Chi Minh City berada di bawah perintah lockdown, media pemerintah mengatakan pada Rabu (7 Juli), ketika pusat ekonomi itu berjuang untuk menahan wabah COVID-19 paling serius di Vietnam sejauh ini.

Mengutip Reuters, mulai Jumat (9 Juli) dini hari, warga Ho Chi Minh City diperintahkan untuk tinggal di rumah selama dua minggu, setelah total 8.000 kasus COVID-19 tercatat di kota tersebut selama gelombang virus corona terbaru.

Sebelum gelombang terbaru ini, yang bergulir mulai akhir April lalu, kurang dari 3.000 kasus COVID-19 tercatat di seluruh Vietnam.

Meskipun kluster virus telah muncul di seluruh negeri, termasuk di provinsi industri Bac Ninh dan Bac Giang, rumah bagi pabrik yang memasok Samsung dan Foxconn, Ho Chi Minh City telah muncul sebagai pusat gelombang.

Nguyen Thanh Phong, Wali Kota Ho Chi Minh City, mengatakan pada Rabu, Ho Chi Minh City "menghadapi tantangan dalam mengendalikan" pandemi, menurut situs berita yang dikelola negara, VNExpress.

Baca Juga: Vietnam perketat pembatasan COVID-19, panic buying landa Ho Chi Minh City

"Untuk mengendalikan pandemi COVID-19 dengan cepat, Ho Chi Minh City bertekad untuk lebih keras," katanya saat mengumumkan penguncian, seperti dikutip Reuters dari VNExpress.

Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam mengatakan kepada pihak berwenang Ho Chi Minh City sebelumnya bahwa sudah waktunya bagi semua pihak untuk berkorban untuk memastikan pembangunan jangka panjang.

Warga Ho Chi Minh City hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk membeli makanan atau obat-obatan.

Setidaknya 10 kota telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Ho Chi Minh City, sebelumnya dikenal sebagai Saigon. Panic buying dilaporkan terjadi pada Rabu, membuat tiga pusat grosir utama ditutup.

Vietnam pernah menjadi model untuk mengendalikan virus corona karena pelacakan kontak yang ekstensif dan karantina yang ketat, tetapi telah berjuang untuk mendapatkan dan meluncurkan vaksin COVID-19.

Selanjutnya: Vietnam berencana tunda SEA Games hingga tahun depan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×