Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Dunia kehilangan sosok penting ketika Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia pada 21 April 2025 lalu. Sosok Paus Fransiskus dikenal hidup dengan sangat sederhana meski memiliki pengaruh besar terhadap dunia.
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1926 di Buenos Aires, beliau resmi menjabat sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma pada tahun 2013.
Kepergiannya resmi diumumkan oleh Yang Mulia Kardinal Farrell pada 21 April lalu. Kardinal Farrell mengumumkan, Paus Fransiskus meninggal pada pukul 7:35 pagi waktu setempat.
Meninggal sebagai tokoh besar di usia 88 tahun, jumlah kekayaan Paus Fransiskus jadi sorotan. Hartanya terlihat sangat tidak sebanding dengan kontribusinya yang besar terhadap perdamaian dunia.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sentuh Hati Migran: Kita Semua Adalah Orang yang Sama
Kekayaan Paus Fransiskus

Sebagai seorang Paus, beliau jelas tidak memiliki gaji. Mengutip Parade, kebutuhan dasar beliau, seperti biaya hidup, makanan, pakaian, dan perjalanan, dibiayai oleh Vatikan.
Melansir catatan TIME, kekayaan bersih Vatikan sebenarnya cukup fantastis, dengan para bankir memperkirakan nilainya berkisar antara US$10 hingga US$15 miliar.
Sementara itu, kekayaan Paus Fransiskus diperkirakan hanya ada di kisaran US$100 saja.
Baca Juga: Dalam Homilinya, Dekan Dewan Kardinal Sebut Paus Fransiskus Gembala Umat Hingga Akhir
Mengutip Celebrity Net Worth, Paus mengucapkan kaul kemiskinan dan menjalani hidup sederhana yang tidak berlaku bagi semua pendeta. Kardinal di Vatikan dapat menerima gaji bulanan sekitar US$4.700 hingga US$5.900.
Kepausannya ditandai dengan komitmen terhadap kerendahan hati, keadilan sosial, dan inklusivitas. Paus Fransiskus menekankan belas kasih bagi mereka yang terpinggirkan, mengadvokasi pengelolaan lingkungan melalui ensikliknya Laudato Si'.
Beliau juga berupaya memodernisasi pendekatan Gereja terhadap isu-isu seperti imigrasi dan dialog antaragama.
Tonton: Kesaksian Pengusaha : Paus Menjadi Sosok yang Menjembatani Perbedaan Antarbangsa dan Antaragama