Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Japan Airlines (JAL) memperkirakan bahwa tabrakan penerbangan JL516 dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada hari Selasa akan mengakibatkan kerugian operasional sekitar 15 miliar yen (US$ 104,81 juta).
Hilangnya pesawat tersebut akan ditanggung oleh asuransi, kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menilai dampaknya terhadap perkiraan pendapatannya untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Maret.
Sumber industri asuransi mengatakan perusahaan asuransi AS AIG adalah perusahaan asuransi utama yang memberikan polis "all-risk" senilai US$ 130 juta untuk jet berbadan lebar JAL Airbus A350 berusia dua tahun yang hancur akibat kebakaran setelah tabrakan di bandara Haneda Tokyo.
Baca Juga: Insiden Tabrakan Pesawat, Maskapai Japan Airlines Sebut Pesawatnya Diizinkan Mendarat
Menurut Aviation Safety Network, ini merupakan kehilangan lambung pertama secara global pada model A350. Jenis ini, sebagian besar terbuat dari komposit karbon, mulai digunakan secara komersial pada tahun 2015.
Saham JAL naik 0,5%, menunjukkan reaksi yang tidak terdengar terhadap kehancuran karena perdagangan dilanjutkan setelah liburan Tahun Baru. Mereka awalnya turun sebanyak 2,4% sebelum pulih dari penurunan tersebut.
Seluruh penumpang pesawat JAL yang berjumlah 379 orang berhasil dievakuasi dari pesawat yang terbakar pasca tabrakan. Lima dari enam awak pesawat Penjaga Pantai tewas dalam kecelakaan itu.
Baca Juga: Tabrakan Japan Airlines, Pesawat Penjaga Pantai Diduga Tak Diizinkan Lepas Landas
Pihak berwenang Jepang mengatakan pada hari Rabu bahwa jet penumpang telah diberikan izin untuk mendarat, namun pesawat yang lebih kecil belum diizinkan untuk lepas landas, berdasarkan transkrip menara kontrol.
Pihak berwenang baru saja memulai penyelidikan dan masih ada ketidakpastian mengenai keadaan di sekitar kecelakaan tersebut, termasuk bagaimana kedua pesawat tersebut berakhir di landasan yang sama.