Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Penguasa pasar rokok Jepang, Japan Tobacco Inc (JT), secara mengejutkan mengumumkan pembelian terhadap Natural American Spirit dari tangan Reynolds American Inc. Japan Tobacco merogoh kocek sebesar US$ 5 miliar untuk membeli lisensi bisnis rokok Natural American di pasar global, kecuali pasar Amerika Serikat (AS).
Akuisisi ini buntut dari langkah Japan Tobacco memacu pertumbuhan di tengah penurunan pasar rokok Jepang. Bisnis Japan Tobacco di pasar domestik melesu karena populasi perokok menurun drastis dari 60% menjadi 30% dalam tempo 25 tahun terakhir.
Penyebabnya, populasi kaum produktif yang terus menyusut. Perokok perempuan pun tuurn menjadi 10% dari sebelumnya 14%. Presiden Japan Tobacco, Mitsuomi Koizumi menyatakan, bisnis Natural American bakal mendongkrak pertumbuhan karena menguasai pasar perokok muda usia 20 tahun-30 tahun.
Target Japan Tobacco, akuisisi mengantongi izin regulator pada awal tahun 2016. Bagi Reynolds, akuisisi ini meringankan beban utang setelah merogoh kocek US$ 25 miliar untuk membeli Lorillard Inc pada Juni 2015.
Reynolds, produsen merek rokok Camel diperkirakan menerima dana segar US$ 3,5 miliar setelah pajak dari Japan Tobacco. Kepada Wall Street Journal, analis RBC Capital Markets Nik Modi menghitung, penjualan aset internasional mengurangi beban bunga hingga US$ 150 juta per tahun.
Keuntungan lain Reynolds, merek Natural American menghadapi tuduhan dari asosiasi makanan dan obat AS yang mengirimkan surat ke Reynolds pada Agustus 2015 lalu untuk membuktikan rokok yang diproduksi adalah alami atau bebas zat aditif.
Harga mahal
Meski menguntungkan dua belah pihak, pasar menyambut negatif aksi Japan Tobacco. "Japan Tobacco memang tidak memiliki segmen pasar usia muda yang dimiliki Reynolds. Akuisisi ini akan menghasilkan sinergi bisnis. Tapi harganya terlalu mahal," ujar Masashi Mori, analis Credit Suisse Securities di Tokyo, seperti dikutip Reuters, Selasa (30/9).
Gambaran saja, harga beli Japan Tobacco 286 kali lipat dari laba sebelum pajak Natural American tahun 2014. Hitungan Bloomberg, harga akuisisi ini melampaui rata-rata harga beli produsen rokok yakni 13 kali lipat dari laba bersih, selama lima tahun terakhir.
Dus, saham Japan Tobacco anjlok 6,72% ke level ¥ 266 atau terendah dalam enam bulan terakhir. Japan Tobacco telah beberapa kali melakukan akuisisi terhadap sejumlah merek rokok Reynoldys.