kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jelang 1 Tahun Serangan 7 Oktober, Israel Bombardir Lebanon dan Gaza


Senin, 07 Oktober 2024 / 08:02 WIB
Jelang 1 Tahun Serangan 7 Oktober, Israel Bombardir Lebanon dan Gaza
ILUSTRASI. Pada Minggu menjelang peringatan satu tahun serangan 7 Oktober yang memicu perang Israel, Israel mengebom sejumlah target di Lebanon dan Jalur Gaza. REUTERS/Amir Cohen


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIRUT/YERUSALEM. Pada Minggu menjelang peringatan satu tahun serangan 7 Oktober yang memicu perang Israel, Israel mengebom sejumlah target di Lebanon dan Jalur Gaza.

Sementara, melansir Reuters, menteri pertahanan Israel menyatakan semua opsi terbuka untuk pembalasan terhadap musuh bebuyutannya, Iran.

Pada Minggu malam, pinggiran selatan Beirut kembali dibombardir Israel dengan bola api besar dan ledakan keras di atas cakrawala yang gelap. Sirene serangan udara meraung di wilayah utara Israel, termasuk kota Haifa.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Minggu mengatakan negaranya akan memutuskan secara independen bagaimana menanggapi Iran meskipun telah berkoordinasi erat dengan sekutu lama AS.

"Semuanya ada di atas meja," kata Gallant, yang akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Rabu, dalam sebuah wawancara dengan CNN. 

Dia menambahkan, "Israel memiliki kemampuan untuk menyerang target dekat dan jauh — kami telah membuktikannya."

Iran melancarkan serangan rudal ke Israel minggu lalu sebagai tanggapan atas agresinya di Lebanon dan Gaza, tempat kelompok bersenjata Hizbullah dan Hamas yang merupakan sekutu Teheran dalam apa yang disebut Poros Perlawanan.

Baca Juga: Dari Jakarta hingga New York, Ribuan Orang Gelar Aksi Pro-Palestina

Israel bersumpah untuk membalas di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan akan meningkat menjadi konflik regional besar-besaran.

Sementara itu, AS mengatakan tidak akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran. Presiden AS Joe Biden mengatakan minggu lalu bahwa serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran sedang dibahas.

Pada Minggu dini hari, serangan udara Israel menghantam pinggiran selatan Beirut dalam pemboman paling dahsyat di ibu kota Lebanon sejak Israel meningkatkan kampanyenya secara tajam terhadap kelompok Hizbullah yang didukung Iran bulan lalu.

Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi penduduk Beirut selatan pada Minggu malam menjelang serangan lebih lanjut.

Menurut militer Israel, di Lebanon selatan, tentara Israel menyerang infrastruktur bawah tanah Hizbullah, tempat penyimpanan senjata, dan pos pengamatan dalam serangan darat.

Pada Minggu malam, Israel mendeklarasikan tiga daerah lagi di perbatasan utaranya sebagai zona militer tertutup selain lebih dari lima daerah yang ditutup minggu lalu sebagai daerah persiapan militer.

Serangan Israel terhadap sebuah gedung di kota pegunungan tengah Kayfoun menewaskan enam orang dan melukai 13 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon. Serangan di kota terdekat Qmatiye menewaskan enam orang lagi, termasuk tiga anak-anak, dan melukai 11 orang, katanya.

Menurut kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, di Jalur Gaza, sedikitnya 26 orang tewas dan 93 lainnya luka-luka ketika serangan udara Israel menghantam sebuah masjid dan sebuah sekolah yang menampung para pengungsi pada hari Minggu. 

Baca Juga: Presiden Prancis Serukan Setop Pengiriman Senjata ke Israel untuk Pertempuran Gaza

Militer Israel mengatakan telah melakukan "serangan tepat terhadap teroris Hamas".



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×