Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PARIS. Pada Minggu (6/10/2024), ribuan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di berbagai kota di seluruh dunia, menjelang peringatan satu tahun serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober di Israel yang memicu perang di Gaza.
Mengutip Reuters, demonstrasi diadakan di kota-kota besar mulai dari Jakarta hingga Istanbul hingga Rabat, dan diikuti protes pada Sabtu di ibu kota-ibu kota besar Eropa serta Washington dan New York.
"Kami di sini untuk mendukung perlawanan Palestina," kata pengunjuk rasa Ahmet Unal di Istanbul, tempat ribuan orang berkumpul.
Di Paris, komunitas Yahudi berkumpul pada Minggu untuk memperingati satu tahun sejak serangan oleh kelompok militan Palestina Hamas, ketika militan menyerang komunitas Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut data Israel.
Kampanye militer Israel berikutnya terhadap Hamas di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza, dan menghancurkan daerah kantong itu.
Israel melancarkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada malam hari dan Minggu pagi. Ini merupakan pemboman paling intens di ibu kota Lebanon sejak Israel secara tajam meningkatkan kampanyenya terhadap kelompok Hizbullah yang didukung Iran bulan lalu.
Baca Juga: PM Australia Peringatkan Agar Demonstrasi Pro-Palestina Tidak Digelar
Di Jakarta, ibu kota Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, sedikitnya 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul pada Minggu pagi di dekat kedutaan AS menuntut agar Washington berhenti memasok senjata ke Israel.
Di Sydney, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul menjelang peringatan 7 Oktober, meneriakkan dan melambaikan bendera Lebanon dan Palestina di tengah kehadiran pasukan kepolisian yang besar.
Di Rabat, ribuan warga Maroko berunjuk rasa, menyerukan penghentian kekerasan di Gaza dan Lebanon. Bisa dikatakan ini merupakan salah satu protes terbesar di negara itu sejak dimulainya perang di Gaza.
Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya hubungan diplomatik Maroko dengan Israel, meneriakkan "tidak untuk normalisasi, Palestina tidak untuk dijual," mengacu pada upaya Maroko membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Selama setahun terakhir, skala pembunuhan dan penghancuran di Gaza telah memicu beberapa demonstrasi global terbesar dalam beberapa tahun, termasuk di AS, yang menyaksikan perkemahan kampus pro-Palestina selama berminggu-minggu.
Baca Juga: Ribuan Warga Portugal Unjuk Rasa Memprotes Masuknya Imigran Tak Terkendali
Para pendukung telah menyuarakan kekhawatiran atas retorika antisemit dan Islamofobia dalam beberapa protes dan protes balasan yang terkait dengan konflik tersebut. Para pendukung hak asasi manusia telah memperingatkan tentang meningkatnya ancaman terhadap orang Yahudi dan Muslim di seluruh dunia.
Amerika Serikat dan sekutu lainnya telah mendukung hak Israel untuk membela diri. Akan tetapi Israel telah menghadapi kecaman internasional yang luas atas tindakannya di Gaza, dan sekarang atas pembomannya di Lebanon.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya bertindak untuk mencegah terulangnya serangan 7 Oktober oleh Hamas.