kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang kedatangan Trump, India beli helikopter militer asal AS senilai US$ 2,6 miliar


Selasa, 11 Februari 2020 / 11:13 WIB
Jelang kedatangan Trump, India beli helikopter militer asal AS senilai US$ 2,6 miliar
ILUSTRASI. Pembelian pertahanan India ke AS meningkat tajam


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemerintah India akhirnya sepakat membeli helikopter militer dari perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin senilai US$ 2,6 miliar. Kesepakatan ini dilakukan menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump pada bulan ini ke India.

Sumber Reuters di Kementerian Pertahanan dan Industri telah mengkonfirmasi hal tersebut. 

Jelang kedatangan Trump, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memang sedang berusaha untuk menarik perhentian pemerintah AS sebagai upaya untuk menegaskan kembali hubungan strategis antara kedua negara. 

Pembelian pertahanan India dari Negeri Paman Sam telah mencapai US$ 17 miliar sejak 2007. Angka ini termasuk tinggi karena selama ini pemasok pertahanan India adalah Rusia. 

Baca Juga: Taiwan terbangkan F-16 membayangi pembom China yang terbang di sekitar Taiwan

Namun, India mulai mengubah haluan ke AS karena ingin memodernisasi militernya dan mempersempit kesenjangan dengan China.

Untuk memotong negosiasi antara Lockheed dan pemerintah India, helikopter yang akan dikerahkan di kapal perang India akan dibeli melalui rute penjualan militer asing AS, di mana kedua pemerintah akan menyetujui perincian kesepakatan.

Trump akan mengunjungi India 24-25 Februari, Gedung Putih mengatakan pada hari Senin (10/2). Ini menjadi perjalanan resmi pertama Trump ke negara itu.

Kedua negara secara terpisah bekerja pada perjanjian perdagangan terbatas sebelum perjalanan ini, setelah sebelumnya memberlakukan tarif pada impor masing-masing.

Trump telah menyebut India "raja tarif dunia" tetapi pemerintah Modi telah berusaha mengatasi beberapa kekhawatiran nya.

Pejabat perdagangan telah menunjuk pembelian senjata besar-besaran dari Negeri Paman Sam, mulai dari pesawat pengintai hingga helikopter Apache dan Chinook. Ini menjadi bukti kesediaan India untuk mempererat hubungan strategis dengan AS.

Pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menyetujui permintaan India untuk Sistem Senjata Pertahanan Udara Terpadu dengan perkiraan biaya US$ 1,87 miliar, yang selanjutnya akan memperkuat ikatan pertahanan kedua negara.

Kedua belah pihak diperkirakan akan bergerak maju dalam kesepakatan selama setahun.

Helikopter multirole dari Lockheed akan dilengkapi dengan rudal Hellfire dan torpedo, dan dimaksudkan untuk membantu kapal selam jalur angkatan laut India di Samudra Hindia, tempat Cina memperluas kehadirannya.

Baca Juga: TNI Angkatan Udara sebut drone telah menjadi ancaman signifikan dan masif

Banyak kapal perang India tidak memiliki helikopter karena kekurangan dana selama bertahun-tahun, dan angkatan laut meminta akuisisi mereka sebagai prioritas utama.

Pemerintah hanya menggariskan kenaikan moderat dalam anggaran pertahanan 2020/21 menjadi US$ 73,65 miliar dalam anggaran pada 1 Februari, di mana sebagian akan digunakan untuk membayar uang muka pembelian helikopter, kata seorang pejabat pertahanan kepada Reuters.

"Kami mengharapkan pengumuman positif segera tentang helikopter," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim karena aturan layanan. "Ada sumber daya yang terbatas, tetapi ada alokasi."

Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan helikopter ke India tahun lalu bersama dengan radar, torpedo dan 10 rudal AGM-114 Hellfire.

AS juga telah menawarkan kepada India versi drone Guardian yang dipersenjatai yang semula disahkan untuk dijual sebagai tidak bersenjata untuk keperluan pengawasan, persetujuan pertama semacam itu untuk sebuah negara di luar aliansi NATO.

Baca Juga: Trump akan pangkas anggaran bantuan asing dan jaring pengaman sosial pada tahun 2021

India berencana untuk membeli 30 dari pesawat tak berawak ini untuk pengawasan Samudra Hindia, dengan biaya yang diperkirakan sekitar US$ 2,5 miliar, dari General Atomics.

Namun, pejabat pertahanan mengatakan kesepakatan itu tidak mungkin segera karena kurangnya dana




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×