Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan 50 kasus virus corona baru pada Senin (28/9). Ini menjadi level terendah sejak gelombang kedua wabah ini muncul dari sebuah gereja di kota Seoul dan demonstrasi politik besar-besaran pada tengah bulan Agustus lalu.
Berdasarkan data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), dari jumlah kasus baru tersebut, 40 kasus merupakan transmisi lokal dan 10 diimpor.
Seperti diketahui, lonjakan kasus virus corona di Korea Selatan muncul setelah sekelompok infeksi baru muncul dari sebuah gereja yang anggotanya juga menghadiri unjuk rasa anti pemerintahan pada 15 Agustus tersebut.
Hal tersebut membuat lonjakan virus corona, dengan tambahan harian tertinggi di angka 440 pada akhir bulan lalu. Wabah telah mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan jarak sosial ketat yang belum pernah terjadi sebelumnya termasuk larangan makan malam di tempat.
Baca Juga: Korea Utara peringatkan potensi ketegangan baru akibat aktivitas angkatan laut Korsel
Beberapa aturan telah dilonggarkan dalam beberapa pekan terakhir setelah tingkat infeksi harian melambat. Namun, para pejabat masih waspada tinggi menjelang liburan musim gugur, Chuseok, pada pekan ini. Biasanya saat libur Chuseok tiba, puluhan juta orang bepergian ke seluruh negeri untuk berkumpul bersama keluarganya.
Pemerintah mengatakan, aturan jarak sosial akan tetap diberlakukan selama liburan, menyerukan agar masyarakat tetap menahan diri dari perjalanan dan pertemuan besar.