Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menanggapi dugaan penguatan serangan dunia maya oleh Korea Utara, pejabat militer AS tegas mengakui bahwa Korea Utara akan selalu menjadi ancaman, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Laksamana Charles Richard, Komandan Komando Strategis AS, pada Selasa (20/4), menegaskan, Korea Utara akan terus terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan regional dan menentang norma-norma internasional.
"Korea Utara tetap menjadi tantangan keamanan bagi Amerika Serikat dan sekutu kita. Mereka terus melakukan kegiatan yang mengancam stabilitas kawasan dan bertentangan dengan norma internasional," ungkapnya dalam pernyataan tertulis kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, dikutip oleh Yonhap.
Baca Juga: Militer AS: Korea Utara tetap jadi tantangan keamanan bagi Amerika Serikat
Sang jenderal melanjutkan, Korea Utara sebelumnya telah menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dirancang untuk menyerang seluruh wilayah AS. Simpanan rudal balistik jarak pendek dan menengah mereka pun disebut cukup banyak.
Kepada Senat, Richard juga berbicara tentang permintaan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2022, bersama dengan Jenderal James Dickinson, Komandan Komando Luar Angkasa AS.
Jenderal Dickinson mengatakan, Korea Utara juga menjadi ancaman bagi operasi luar angkasa AS dengan kemampuan serangan sibernya.
Baca Juga: Aliansi AS-Korsel menduga Korea Utara siap luncurkan kapal selam baru
Dalam pernyataan tertulisnya, Dickinson menyebut Korea Utara dan Iran saat ini terus berusaha meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan ancaman melalui serangan siber dan perang elektronik.
"Korea Utara juga mempertahankan ancaman terhadap operasi luar angkasa melalui kemampuan peperangan elektroniknya, bersama dengan kemampuan mereka untuk mengembangkan sistem peluncuran rudal jarak jauh yang lebih canggih," tulis Jenderal Dickinson, seperti dikutip Yonhap.
Sadar akan ancaman tersebut, Dickinson berharap, AS bisa terus berinvestasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri untuk tetap berada di depan musuh semacam itu.
Kemampuan tersebut, ungkapnya, memberikan dukungan militer yang cukup efektif bagi Korea Utara. Ke depan, kemampuan navigasi, intelijen, hingga komunikasi akan mendorong mereka ke arah kekuatan luar angkasa yang lebih maju.
Presiden AS Joe Biden telah meminta anggaran US$ 753 miliar untuk pengeluaran pertahanan untuk tahun fiskal 2022. Jika diterima oleh Kongres, anggaran akan meningkat 1,7% dari tahun ini.