kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jenderal Baru Pilihan Xi Bakal Hadapi Tantangan Militer yang Berat Pasca Kongres


Senin, 17 Oktober 2022 / 10:37 WIB
Jenderal Baru Pilihan Xi Bakal Hadapi Tantangan Militer yang Berat Pasca Kongres
Pengunjung berjalan melewati layar raksasa yang menampilkan Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato kepada anggota Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), China 8 Oktober 2022. REUTERS/Florence Lo.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Pengganti potensial termasuk komandan baru-baru ini dari komando teater Timur dan Barat yang direformasi, masing-masing bertanggung jawab atas perbatasan Taiwan dan India, kata delapan utusan. Promosi juga bisa datang dari komando Teater Selatan, rumah bagi pangkalan angkatan laut yang vital.

Siapa yang terpilih dapat menjelaskan prioritas militer Xi. Pilihan operasional apa pun hampir pasti harus diimbangi dengan promosi komisaris politik, mengingat peran mereka yang terus-menerus untuk memastikan militer melayani Partai Komunis daripada negara.

Beroperasi dari gedung komando yang megah dan terlindungi dengan baik di Beijing barat, komisi tersebut secara nominal berada di bawah Komite Sentral partai tetapi dalam praktiknya bekerja erat di bawah Komite Tetap Politbiro. Xi mengepalai kedua tubuh.

Baca Juga: Xi Jinping Akan Membuka Kongres Partai Komunis yang Berkuasa

Sarana tumpang tindih itu telah membuat beberapa analis berhati-hati terhadap prediksi invasi Taiwan berdasarkan susunan komisi baru. Komite Tetap, bukan jenderal yang ambisius, akan membuat keputusan penting seperti itu, kata mereka.

“Tidak ada kekurangan perwira militer senior yang secara internal meniru mantra 'lawan dan menang' Xi, tetapi teka-teki untuk PLA adalah kurangnya pengalaman operasional," kata Alexander Neill, seorang analis militer swasta.

Baca Juga: Jokowi Bicara Soal Rencana Xi Jinping Tinjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung

James Char, seorang sarjana keamanan di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura, mengatakan PLA menderita "kekurangan" dalam senjata gabungan dan operasi gabungan.

"Kapasitasnya untuk proyeksi daya berkelanjutan juga masih terbatas saat ini," kata Char.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×