kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jenderal Iran: Saya berharap ikut jatuh dan terbakar bersama pesawat Ukraina


Senin, 13 Januari 2020 / 06:40 WIB
Jenderal Iran: Saya berharap ikut jatuh dan terbakar bersama pesawat Ukraina
ILUSTRASI. Foto korban pesawat Ukraina. REUTERS/Chris Helgren


Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TEHERAN.  Panglima Garda Revolusi Iran mengatakan dia berharap dia ikut terbunuh bersama para penumpang di pesawat yang jatuh oleh tembakan rudal yang tidak disengaja.

Jenderal Hossein Salami, yang dipanggil ke sidang tertutup parlemen untuk menjelaskan insiden itu, menambahkan dia tidak pernah merasa malu seperti yang dia alami setelah mengetahui tentang kecelakaan itu.

"Saya bersumpah kepada tuhan yang mahakuasa bahwa saya berharap berada di pesawat itu dan ikut jatuh dan terbakar bersama mereka dan tidak menyaksikan insiden tragis ini," katanya kepada anggota parlemen Iran, menurut TV pemerintah seperti yang dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: Menhan AS tak melihat bukti konkret Iran hendak serang empat kedubes AS

Dia berjanji pasukannya akan menebus kesalahan yang mematikan itu, dengan menekankan pihaknya tidak akan mundur dari perjuangannya melawan Amerika Serikat.

Para pengunjuk rasa di ibukota Iran menuntut pengunduran diri para pemimpin senior setelah pengakuan oleh pihak berwenang bahwa pasukan Iran secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat penumpang Ukraina, hingga menewaskan semua 176 orang di dalamnya. Sebelumnya, pemerintah Iran membantah hal ini.

Penerbangan Ukraina International Airlines PS752 menuju Kyiv, Ukraina, jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran pada hari Rabu.

Baca Juga: Delapan roket hantam pangkalan militer di Irak, 4 orang terluka

Itu terjadi beberapa jam setelah Iran meluncurkan serangan rudal terhadap pasukan AS di Irak sebagai balasan atas pembunuhan AS terhadap komandan Iran Qassem Soleimani.

Melansir Reuters, aksi protes meletus di seluruh Iran untuk hari kedua, meningkatkan tekanan pada kepemimpinan Iran setelah militer mengakui telah salah menembak jatuh pesawat Ukraina.

"Mereka berbohong bahwa musuh kita adalah Amerika, musuh kita ada di sini," kata sekelompok pengunjuk rasa di luar sebuah universitas di Teheran, menurut klip video yang diposting di Twitter.

Postingan itu menunjukkan demonstran lain di luar universitas dan sekelompok pengunjuk rasa berbaris ke Lapangan Azadi (Kebebasan) Teheran. Video-video itu juga memperlihatkan protes di kota-kota lain.

Baca Juga: Merasa jadi alat, peraih medali olimpiade Iran kabur dari negaranya

Seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan Iran tidak berniat untuk menyembunyikan penyebab jatuhnya pesawat Ukraina, yang oleh militer Iran diakui telah ditembak jatuh secara keliru.

"Sejak awal, tidak ada niat untuk menyembunyikan penyebab kecelakaan itu, terutama karena sifat dan karakteristik teknisnya ... menjadikannya mustahil untuk disembunyikan," sekretaris badan keamanan nasional Iran, Ali Shamkhani, dikutip sebagai mengatakan oleh kantor berita IRIB yang dikelola pemerintah.

Komandan utama IRGC, Hossein Salami, mengatakan "kami lebih sedih daripada siapa pun atas insiden itu", lapor media pemerintah.

Baca Juga: Ini daftar reaksi dunia atas pengakuan Iran menembak pesawat Ukraina

Namun para pejabat lain mengatakan musuh-musuh Iran, istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut Washington dan sekutunya, mengeksploitasi insiden itu.

"Musuh-musuh Iran ingin membalas dendam kepada para Pengawal atas kesalahan militer," kata Ali Shirazi, seorang wakil dari Pasukan Quds, sebuah unit elit.


Warga Teheran mengatakan kepada Reuters bahwa pihak kepolisian memberlakukan kondisi darurat di ibukota pada hari Minggu. Kemarahan publik meningkat setelah beberapa hari penolakan oleh militer bahwa mereka yang bertanggungjawab atas insiden tersebut. Apalagi setelah Kanada dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan resmi bahwa rudal Iran yang telah menjatuhkan pesawat.

Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata pada hari Sabtu untuk membubarkan ribuan demonstran di ibukota, di mana banyak meneriakkan "Kematian bagi diktator", mengarahkan kemarahan mereka pada Pemimpin Tertinggi Republik Islam Ayatollah Ali Khamenei.

"Permintaan maaf dan mengundurkan diri," harian Etemad moderat Iran menulis dalam sebuah judul spanduk pada hari Minggu, mengatakan "tuntutan masyarakat" adalah untuk mereka yang bertanggung jawab atas kesalahan penanganan krisis pesawat agar mengundurkan diri.

Meningkatnya kemarahan baru-baru ini menambah tekanan publik pada pihak berwenang, yang sedang berjuang untuk menjaga ekonomi yang lumpuh bertahan di bawah sanksi ketat AS.

Baca Juga: Berikut ini deretan pesawat sipil yang jatuh akibat rudal

Hal ni meluncurkan tindakan keras paling berdarah dalam 40 tahun sejarah Republik Islam pada November setelah protes terhadap kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi aksi politik.

Sekitar 1.500 orang terbunuh dalam kerusuhan kurang dari dua minggu, tiga pejabat kementerian dalam negeri mengatakan kepada Reuters, meskipun kelompok-kelompok hak asasi internasional menempatkan angka itu jauh lebih rendah dari yang sebenarnya. Iran menolak angka itu.

Baca Juga: Iran mengaku sangat menyesal tembak jatuh pesawat Ukraina

Presiden AS Donald Trump menuliskan tweet pada hari Minggu: "Kepada para pemimpin Iran - JANGAN BUNUH PENGUNJUK RASA ANDA. Ribuan telah terbunuh atau dipenjara oleh Anda, dan Dunia sedang menonton."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×