Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran kembali kehilangan atlet berprestasi mereka. Satu-satunya perempuan negeri Mullah peraih medali olimpiade mengatakan melalui media sosial, dia telah meninggalkan tanah airnya.
Melansir Reuters, Kimia Alizadeh, atlet taekwondo penyabet medali perunggu di Olimpiade Rio 2016, dalam unggahan di Instagram, , Ahad (12/1), menyatakan, ia sudah pindah ke Eropa tanpa menyebut lokasi persisnya.
"Tidak ada yang mengundang saya ke Eropa dan saya belum mendapat tawaran yang menggiurkan. Tapi, saya menerima rasa sakit dan kerinduan sangat karena saya tidak ingin menjadi bagian dari kemunafikan, kebohongan, ketidakadilan, dan pujian," kata Alizadeh.
Baca Juga: Setelah 40 tahun, perempuan Iran akhirnya boleh menonton bola langsung di stadion
Mahin Farhadizadeh, Wakil Menteri Olahraga Iran, mengaku belum membaca tulisan Alizadeh. "Tetapi, sejauh yang saya tahu, dia selalu ingin melanjutkan studinya di bidang fisioterapi," ujarnya seperti dikutip kantor berita ISNA seperti dikutip Reuters.
Alizadeh menyebutkan, otoritas Iran telah menghubungkan kesuksesannya dengan manajemen mereka dan fakta bahwa ia mengenakan jilbab yang wajib bagi perempuan di Iran.
"Saya salah satu dari jutaan wanita yang tertindas di Iran yang telah mereka mainkan selama bertahun-tahun. Saya mengenakan apa pun yang mereka katakan kepada saya dan mengulangi apa pun yang mereka pesan. Setiap kalimat yang mereka pesan saya ulangi," tulisnya.
Baca Juga: Lantaran Wasit Perempuan, Iran Batalkan Siaran Bundesliga
"Tidak ada dari kami yang penting bagi mereka, kami hanya alat," sebut Alizadeh.