Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Dia menyatakan, sementara pemerintah mengeksploitasi medali olimpiadenya secara politis, para pejabat mempermalukannya dengan komentar seperti, "Tidak baik bagi seorang wanita untuk meregangkan kakinya!".
Namun, menurut Alizadeh, prestasinya meraih medali perunggu Olimpade 2016 dalam cabang taekwondo kategori 57 kg membuat bangga para perempuan Iran.
"Haruskah saya mulai dengan halo, selamat tinggal, atau belasungkawa? Halo orang-orang Iran yang tertindas, selamat jalan orang-orang Iran (yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Ukraina), belasungkawa saya kepada Anda," ujarnya.
Baca Juga: FIFA akan pastikan perempuan di Iran punya akses ke stadion bola
Alizadeh menjadi atlet Iran berprestasi ketiga yang berhenti mewakili negaranya dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Desember, Federasi Catur Iran mengatakan, juara catur Alireza Firouzja memutuskan tidak lagi membela Iran karena larangan informal untuk bertanding melawan pecatur asal Israel dalam sebuah kejuaraan.
Tiga bulan sebelumnya, Federasi Judo Internasional mengatakan, pejudo Iran Saeid Mollaei menolak untuk pulang karena khawatir dengan keselamatannya, setelah ia mengabaikan perintah dari persatuan judo Iran untuk keluar dari pertandingan guna menghindari kemungkinan bertemu atlet Israel.