CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.285   41,06   0,57%
  • KOMPAS100 1.122   4,85   0,43%
  • LQ45 885   -1,53   -0,17%
  • ISSI 222   2,02   0,92%
  • IDX30 456   -1,31   -0,29%
  • IDXHIDIV20 551   -3,13   -0,57%
  • IDX80 128   0,20   0,16%
  • IDXV30 138   -1,22   -0,88%
  • IDXQ30 153   -0,64   -0,42%

Jepang akan uji coba obat HIV untuk pasien virus corona


Rabu, 19 Februari 2020 / 05:19 WIB
Jepang akan uji coba obat HIV untuk pasien virus corona
ILUSTRASI. Kapal pesiar Diamond Princess. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang berencana untuk memulai uji coba obat-obatan HIV untuk merawat pasien virus corona. Langkah ini dilakukan seiring peningkatan jumlah kasus sehingga bisa menjadi ancaman yang semakin besar terhadap ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Menurut juru bicara pemerintah Jepang, "Saat ini pemerintah tengah membuat persiapan sehingga uji klinis menggunakan obat HIV pada pasien virus corona baru dapat dimulai sesegera mungkin," kata Yoshihide Suga mengatakan pada briefing. Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa mengatakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyetujui penggunaan obat.

Data terakhir yang dirilis Reuters menunjukkan, sebanyak 88 orang dinyatakan positif mengidap virus di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama. Alhasil, jumlah penumpang yang terinfeksi menjadi 542, kata Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Virus corona terus teror Singapura, empat lagi terjangkit Covid-19

Di tempat lain, tiga kasus lagi didiagnosis di Prefektur Wakayama, termasuk putra seorang dokter yang terinfeksi virus itu, kata media setempat.

Saat ekonomi Jepang yang terkontraksi memperdalam kekhawatiran resesi, penyebaran virus telah mendorong Tokyo untuk membatasi jumlah pertemuan publik, sementara beberapa perusahaan meminta karyawan untuk bekerja dari rumah.

Obat-obatan HIV telah disebut-sebut sebagai obat potensial untuk virus corona, yang telah menewaskan hampir 1.900 orang di China daratan. Belum ada terapi yang terbukti sepenuhnya efektif melawan infeksi.

Baca Juga: Virus corona ganggu perdagangan Indonesia-China, Bea Cukai relaksasi aturan

Warga di China telah mulai mengeksplorasi cara-cara yang tidak lazim untuk mendapatkan perawatan, dengan beberapa orang memohon kepada pasien HIV dan importir yang tidak sah untuk obat HIV.

Di Thailand, dokter mengatakan mereka tampaknya telah berhasil dalam mengobati kasus-kasus virus yang parah dengan kombinasi obat untuk flu dan HIV.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×