Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, menurut seorang pejabat rumah sakit, ketika permintaan untuk masker bedah melonjak di Jepang, polisi sedang menyelidiki pencurian 6.000 masker yang dilaporkan oleh Rumah Sakit Palang Merah Kobe di pusat kota.
Para pejabat Jepang telah berjanji bekerja keras untuk menghindari gangguan pada Olimpiade yang akan dimulai di Tokyo pada Juli mendatang. Akan tetapi, kekhawatiran tentang virus itu menyebabkan tim panahan Olimpiade Mongolia membatalkan pelatihan di Jepang, kata kantor berita Kyodo.
Baca Juga: Di tengah wabah corona, China berencana bebaskan tarif beberapa produk AS
Evakuasi Diamond Princess
Pada Senin (17/2/2020), pemerintah AS melakukan evakuasi dengan menerbangkan pulang lebih dari 300 warga Amerika yang menaiki Diamond Princess.
Mengutip Reuters, dengan lebih dari 3.000 penumpang dan awak, kapal tersebut telah dikarantina sejak awal Februari setelah seorang penumpang didiagnosis dengan virus tersebut di Hong Kong.
Menurut Rai Caluori, wakil presiden operator kapal Princess Cruises, kapal itu akan menerima makanan dari World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh koki selebriti Jose Andres, dalam upaya untuk mengurangi beban awak kapal.
Baca Juga: Menyedihkan, pencuri gondol 6.000 masker bedah dari rumahsakit di Jepang
Penumpang yang masih berada di kapal itu, sekitar setengahnya adalah orang Jepang. Mereka telah menyatakan rasa frustrasi atas karantina yang sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Selain itu, pihak berwenang di Australia, Kanada, Italia, dan Korea Selatan juga berencana untuk mengevakuasi warga dari kapal pesiar.
Sebuah pesawat yang disewa oleh pemerintah Kanada telah berangkat ke Jepang untuk mengevakuasi warga negaranya, kata TV Asahi. Kanada mengatakan, warga yang dievakuasi akan menjalani masa karantina selama 14 hari lagi.
Pemerintah Korea Selatan juga mengirim penerbangan charter pada hari Selasa untuk membawa pulang empat warga, dan pasangan Jepang, yang tidak memiliki gejala, kata seorang pejabat Korea Selatan.
Baca Juga: WHO: 80% pasien terinfeksi virus corona hanya menderita penyakit ringan
Menurut Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato, warga Jepang yang hasil tesnya negatif akan mulai turun dari kapal pada hari Rabu.
"Semua orang ingin pulang sesegera mungkin, jadi mengingat perasaan itu, kami membuat persiapan," kata Kato kepada wartawan.