Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kementerian Pertanian Jepang mengungkapkan, Jepang berencana memangkas drastis harga beras yang ditimbun menjadi 2.000 yen (US$ 14) per 5 kilogram (kg) dan mempercepat pengiriman beras ke toko.
Mengutip Reuters, Senin (26/5), lonjakan harga beras yang sebagian disebabkan oleh kerusakan tanaman akibat panas ekstrem dan meningkatnya permintaan dari pariwisata, menjadi perhatian serius bagi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dengan peringkat persetujuan publik yang tertahan di sekitar rekor terendah menjelang pemilihan majelis tinggi pada bulan Juli.
Pemerintah akan menjual 300.000 metrik ton beras yang ditimbun melalui kontrak diskresioner kepada pengecer, kata kementerian pertanian, setelah Menteri Pertanian baru Shinjiro Koizumi berjanji minggu lalu untuk segera memindahkan beras ke gudang.
Baca Juga: Danantara Bakal Gandeng China, Jepang dan Malaysia Bentuk Joint Fund
Untuk membantu menurunkan harga, pemerintah juga akan menanggung biaya transportasi sehingga beras yang ditimbun akan tersedia di rak-rak eceran pada awal Juni dengan harga sekitar 2.000 yen, yang berarti sekitar setengah dari harga beras rata-rata di supermarket.
Jepang akan mempertimbangkan untuk menjual beras yang ditimbun di luar pengecer tergantung pada situasinya.
Pada hari Jumat, Koizumi bertemu dengan CEO Rakuten Group Hiroshi Mikitani, yang mengatakan raksasa ritel daring itu siap mendukung upaya pemerintah.
Kebijakan penimbunan pemerintah mengharuskannya untuk membeli jumlah yang sama yang dirilis di kemudian hari, tetapi negara tersebut memutuskan untuk tidak membeli kembali karena sistem pembelian kembali dapat membuat harga tetap tinggi.
Pada bulan Maret, pemerintah melepaskan stok beras melalui dua lelang untuk 210.000 metrik ton guna meredakan harga beras yang melonjak.
Namun, hanya sekitar 7,0% yang sampai ke pengecer hingga akhir April karena sistem distribusinya berlapis-lapis dan memakan waktu. ($1 = 142,3200 yen)