kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang rilis alat uji corona yang hasilnya keluar dalam 15 menit, harga Rp 3,5 juta


Selasa, 17 Maret 2020 / 14:47 WIB
Jepang rilis alat uji corona yang hasilnya keluar dalam 15 menit, harga Rp 3,5 juta
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Tokyo, Jepang. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang secara dramatis meningkatkan produksi peralatan untuk menguji keberadaan virus corona baru. Hal ini termasuk perusahaan swasta Jepang yang menjual peralatan pengetesan yang dijanjikan dapat memberikan hasilnya dalam waktu 15 menit.

Melansir South China Morning Post, negara ini sekarang memiliki kemampuan untuk melakukan skrining sebanyak 7.000 orang per hari. Akan tetapi, menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, berpegang pada kebijakan hanya menguji individu yang teridentifikasi sangat berisiko. Selama periode 18 Februari dan 14 Maret, sudah 29.122 tes dilakukan di seluruh Jepang.

Menurut seorang juru bicara kementerian, jumlah tes yang dilakukan bervariasi antara 100 dan 800 per hari, sesuai dengan kebutuhan pemerintah setempat yang dihadapkan dengan kelompok kasus yang muncul secara tiba-tiba di bagian-bagian tertentu negara itu.

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Uniqlo menutup seluruh gerainya di AS untuk sementara

Cluster baru telah muncul di Hokkaido, terkait dengan turis Tiongkok yang pergi ke Festival Salju Sapporo; di pusat kebugaran di prefektur Jepang tengah Aichi; di sejumlah klub malam di distrik hiburan Osaka; dan di fasilitas penitipan anak untuk orang tua di kota Nagoya, yang sejauh ini telah mengakibatkan 12 kematian.

"Kami memiliki kapasitas yang jauh lebih besar sekarang dan kemampuan untuk melakukan 6.000 atau 7.000 tes setiap hari,” kata Takuma Kato, wakil direktur Divisi Pengendalian Penyakit Infeksi kementerian kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Editorial media China: Dunia harus belajar dari Tiongkok dalam melawan virus corona

Dia menambahkan, “Kami percaya bahwa kami perlu memprioritaskan pengujian orang yang membutuhkannya. Kami tidak menguji orang yang hanya mengatakan mereka ingin diuji; kami sedang memeriksa orang-orang yang telah diperiksa oleh dokter yang kemudian merekomendasikan mereka menjalani tes.”




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×