kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman jadi negara tujuan imigran terbesar kedua di dunia


Minggu, 22 September 2019 / 21:18 WIB
Jerman jadi negara tujuan imigran terbesar kedua di dunia
ILUSTRASI. ilustrasi imigran


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JERMAN tercatat sebagai negara tujuan terbesar kedua bagi migran dari seluruh dunia. Sementara posisi teratas masih diduduki Amerika Serikat (AS).

Hal itu, terungkap dalam hasil laporan terbaru Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)

OECD dalam laporan mengatakan, secara keseluruhan negara-negara anggotanya di Eropa telah menerima lebih banyak migran permanen dibandingkan AS.

Baca Juga: Ponsel lipat Huawei Mate X akan meluncur Oktober mendatang

"Namun demikian, AS tetap menjadi negara tujuan terbesar bagi para migran dan diikuti oleh Jerman," tulisnya seperti dikutip DW.com, Minggu (22/9).

Sepanjang 2018, migrasi di 36 negara OECD naik 2% menjadi 5,3 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besarnya merupakan anggota keluarga dari pekerja migran.

Meskipun ada peningkatan dalam migrasi pekerja dan keluarga, namun OECD mencatat terjadi penurunan dalam migrasi kemanusiaan atau para pengungsi yang melarikan diri dari konflik. Jumlah permohonan suaka turun tajam.

Pada puncak krisis migrasi Eropa tahun 2015, hampir 900.000 migran memasuki Jerman di bawah kebijakan pintu terbuka yang dilancarkan Kanselir Jerman Angela Merkel. Ketika itu, kebanyakan yang datang adalah pencari suaka. Namun sejak itu, angka migrasi kemanusiaan itu terus menurun.

Baca Juga: IMF: Resesi global masih jauh!

OECD menilai penurunan migrasi ke Jerman terutama dapat dikaitkan dengan penurunan migran kemanusiaan itu. Migrasi ke Rumania tercatat mengalami kenaikan yakni bertambah 8.300. Sedangkan aliran migrasi pengungsi Suriah ke Jerman berkurang sebesar 103.000.

Laporan OECD itu menunjukkan, semakin banyak migran yang pindah ke negara-negara OECD lainnya, misalnya dari Jerman ke negara-negara Eropa lain. Sekitar 16,3% dari kelompok ini bermigrasi ke Swiss, 13,5% ke Austria dan 10% ke Inggris.

Belanda dan Spanyol juga termasuk dalam lima tujuan teratas bagi warga Jerman yang bermigrasi. Dan semakin sedikit pula warga Jerman yang melakukan migrasi ke AS dan Prancis.

OECD mencatat jumlah permohonan suaka hanya mencapai 1,09 juta tahun 2018 atau menurun sebesar 35% dari tahun sebelumnya. Sementara rekor tertinggi adalah 1,65 juta permintaan yang terdaftar pada tahun 2015 dan 2016.

Baca Juga: Mengenal Vision EQS, mobil listrik Mercedes-Benz yang tampil perdana di Frankfurt

Sebagian besar pencari suaka berasal dari Afghanistan, diikuti Suriah, Irak dan Venezuela. Lantaran penurunan aplikasi suaka, jumlah pengungsi terdaftar juga menurun 28%.

Prospek ketenagakerjaan para migran terus meningkat pada tahun 2018, membangun tren positif yang diamati selama lima tahun terakhir.

Rata-rata di negara-negara OECD, lebih dari 68% migran dipekerjakan dan tingkat pengangguran turun di bawah 9%. Namun, imigran muda dan imigran berpendidikan rendah masih berjuang di pasar tenaga kerja.

Migrasi tenaga kerja sementara meningkat signifikan pada 2017, mencapai 4,9 juta, dibandingkan dengan 4,4 juta pada tahun 2016. Ini adalah level tertinggi sejak OECD mulai melaporkan angka-angka ini lebih dari satu dekade yang lalu.




TERBARU

[X]
×