Reporter: Dyah Megasari, Reuters, BBC |
BEIJING. Tak hanya membujuk China terlibat lebih dalam di skenario penyelesaian krisis ekonomi euro, Jerman juga mulai melobi Tirai Bambu agar mengurangi konsumsi minyak asal Iran.
Dalam kunjungannya ke Beijing, Kanselir Jerman Angela Merkel memohon China agar memberikan tekanan yang besar terhadap Iran. Alasan utamanya adalah agar negara terluas urutan 18 di dunia itu menghentikan program nuklir mereka.
Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak China memberi tekanan yang lebih besar kepada Iran agar menghentikan program nuklir. Memang, kunjungan Merkel juga membawa nama Uni Eropa.
Merkel telah berbicara serius dengan dua petinggi China yaitu Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao.
"Jika kami membahas sanksi Eropa terhadap Iran, pertanyaannya adalah bagaimana China menggunakan pengaruhnya untuk memberi pemahaman kepada Iran bahwa dunia tidak memerlukan satu negara lagi dengan kekuatan nuklir," dalih Merkel.
Jerman sangat berharap dewan keamanan PBB bisa mengeluarkan resolusi tentang Iran yang didukung oleh seluruh anggota.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) memperketat sanksi terhadap Iran ketika Presiden Obama menandatangani undang-undang baru pada 31 Desember 2011, yang melarang transaksi dengan bank sentral Iran.
Negara-negara Barat menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir, namun pemerintah di Teheran menegaskan program nuklir mereka untuk kepentingan damai.
Iran pemasok besar China
Sebelumnya, Beijing mengkritik keputusan Uni Eropa yang memberikan sanksi ke beberapa perusahaan China yang memiliki eksposur langsung dengan Iran dan masih berjalan normal.
Sejak awal, China menolak dukungan sanksi terhadap Iran meski PM Wen Jiabao pada bulan lalu menuturkan pemerintah China tidak menyetujui upaya Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran adalah pemasok minyak terbesar urutan ketiga bagi China.
Li Xiangang, pakar di Institut China di bidang Kajian Internasional memprediksi pemerintah China akan bertindak setelah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengirim inspektur ke Iran.
"China menentang penggunaan energi nuklir untuk membuat senjata. Tapi kami setuju jika program nuklir tersebut untuk kepentingan damai," jelas Li.
Ia menghitung, sanksi terhadap Iran hanya akan mendorong kenaikan harga minyak dunia dan justru melemahkan pemulihan ekonomi global.