kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jerman siapkan aturan yang lebih ketat untuk warga yang tidak divaksinasi Covid-19


Jumat, 19 November 2021 / 11:00 WIB
Jerman siapkan aturan yang lebih ketat untuk warga yang tidak divaksinasi Covid-19
ILUSTRASI. Unjuk rasa tenaga kerja medis di Berlin, Jerman.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Pemerintah Jerman telah menyiapkan aturan pembatasan yang lebih ketat untuk warganya yang tidak divaksinasi terhadap Covid-19.

Kanselir Jerman Angle Merkel, pada hari Kamis (18/11), mengumumkan aturan baru ini setelah mengadakan pertemuan khusus untuk menangani krisis di tengah lonjakan infeksi Covid-19.

Satu hari sebelumnya, Merkel mengakui bahwa saat ini gelombang keempat Covid-19 sedang menyerang Jerman dengan kekuatan penuh. Ia juga menggambarkan pandemi Covid-19 sebagai sesuatu yang dramatis.

Dilansir dari Euronews, semua orang yang tidak divaksinasi akan menerima pembatasan ke lebih banyak tempat umum, lokasi kerja, dan transportasi umum, bahkan jika tes menunjukkan mereka negatif Covid-19.

Pembatasan baru untuk tempat kerja dan transportasi umum juga diumumkan. Semua orang harus membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi, sembuh dari Covid-19, atau menunjukkan bukti negatif Covid-19 untuk mendapatkan akses.

Baca Juga: Rumah sakit di Jerman mulai kewalahan akibat lonjakan kasus Covid-19

Sebelum aturan baru ini disampaikan, otoritas kesehatan Jerman telah mengeluarkan peringatan keras karena 65.371 kasus baru dilaporkan dalam satu hari. Kondisi ini membuktikan kekhawatiran yang disampaikan para ahli berminggu-minggu sebelum ini.

"Kita sedang menuju keadaan darurat yang serius. Kita akan mengalami Natal yang sangat mengerikan jika kita tidak segera mengambil tindakan pencegahan sekarang," ungkap Lothar Wieler, direktur Institut Robert Koch, badan pengendalian penyakit Jerman.

Wieler juga mengingatkan pemerintah untuk secara signifikan meningkatkan angka vaksinasi nasional menjadi 75%, dari yang saat ini hanya 67,7%. Di beberapa wilayah, jumlahnya bahkan masih di bawah 57,6%.

WHO baru-baru ini melaporkan bahwa angka kematian akibat virus corona di Eropa telah meningkat 5% dalam sepekan terakhir. Kondisi ini menjadikan wilayah Eropa menjadi satu-satunya wilayah di dunia di mana angka kematian akibat Covid-19 melonjak.

Dalam laporannya hari Selasa (16/11), WHO mencatat 28.304 kematian di Eropa dalam seminggu terakhir, dengan total kumulatif 1.480.768 kasus kematian. Dari 3,3 juta kasus baru Covid-19 yang dilaporkan secara global, 2,1 juta berasal dari Eropa.

Mengutip The Straits Times, Jerman jadi penyumbang kasus terbanyak kedua dengan 254.436 kasus, di bawah Rusia dengan 275.579 kasus, dan di atas Inggris dengan 252.905 kasus.

Selanjutnya: WHO: Eropa satu-satunya wilayah dengan lonjakan angka kematian Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×