kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jerman tak rekomendasikan vaksin Astrazeneca untuk orang di atas 65 tahun


Jumat, 29 Januari 2021 / 08:51 WIB
Jerman tak rekomendasikan vaksin Astrazeneca untuk orang di atas 65 tahun
ILUSTRASI. Jerman mengatakan, vaksin Covid-19 AstraZeneca hanya boleh diberikan kepada orang yang berusia di bawah 65 tahun. Gareth Fuller/PA Wire/Pool via REUTERS


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Komite vaksin Jerman dalam pembaruan rekomendasi vaksinnya mengatakan, vaksin Covid-19 AstraZeneca hanya boleh diberikan kepada orang yang berusia di bawah 65 tahun.

Melansir Reuters, alasannya, kurangnya data yang cukup untuk merekomendasikan penggunaan pada kelompok usia yang lebih tua.

"Saat ini tidak tersedia cukup data untuk menilai kemanjuran vaksin pada usia 65 tahun," kata komite dalam resolusi yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan Jerman pada hari Kamis (28/1/2021).

Dijelaskan pula, “Vaksin AstraZeneca, tidak seperti vaksin mRNA, sebaiknya hanya diberikan kepada orang yang berusia 18-64 tahun di setiap tahap.”

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 perdana di Korea Selatan bakal gunakan vaksin dari AstraZeneca

Reuters memberitakan, Badan Obat Eropa diperkirakan akan membuat keputusan tentang apakah akan menyetujui vaksin Covid-19 AstraZeneca pada hari Jumat.

Sementara, CNN menuliskan, AstraZeneca mengatakan tidak dapat memberikan dosis sebanyak yang diharapkan Uni Eropa, dengan alasan tantangan produksi.

Baca Juga: Data kemanjuran terbatas, Korsel meninjau penggunaan vaksin AstraZeneca untuk lansia

Tetapi Komisi Eropa, yang memesan vaksin atas nama negara anggota Uni Eropa, mengatakan ini tidak dapat diterima, dan produsen obat harus menemukan cara untuk meningkatkan pasokan.

Perselisihan itu muncul ketika negara-negara Uni Eropa, termasuk Jerman, kehabisan vaksin. Di Spanyol, pemerintah daerah Madrid telah menghentikan pemberian dosis pertama vaksin, untuk memastikan bahwa ada cukup vaksin untuk memberikan dosis kedua bagi mereka yang sudah mendapat suntikan pertama.

Kekhawatiran akan kekurangan vaksin Moderna dan Pfizer / BioNTech berarti beberapa wilayah Prancis, termasuk Paris, akan mundur atau membatalkan janji untuk melakukan suntikan pertama, kata Kementerian Kesehatan Prancis dalam pernyataan pers pada hari Kamis.

Melansir CNN, Inggris yang regulatornya menyetujui vaksin Oxford/AstraZeneca hampir sebulan yang lalu, telah memberikan dosis untuk orang yang berusia di atas 65 tahun.

Baca Juga: Populasi besar, vaksinasi COVID-19 di China dan India berpotensi diperpanjang

Dalam laporannya, regulator Inggris MHRA, mengatakan ada informasi terbatas yang tersedia tentang kemanjuran pada peserta berusia 65 atau lebih, meskipun tidak ada yang menunjukkan kurangnya perlindungan.

Menanggapi pengumuman Jerman, Kepala Eksekutif MHRA Dr. June Raine mengatakan, "Bukti saat ini tidak menunjukkan kurangnya perlindungan terhadap Covid-19 pada orang berusia 65 atau lebih."

"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa vaksin menghasilkan respons kekebalan yang kuat di atas usia 65-an. Lebih banyak data terus tersedia untuk kelompok usia ini dan Laporan Penilaian Publik kami, tersedia di situs web kami, akan diperbarui untuk mencerminkan hal ini," jelas Raine.

Selanjutnya: Italia minta Uni Eropa tindak tegas Pfizer, ini penyebabnya



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×