Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, pada Selasa (14/10) mengisyaratkan bahwa akhir dari upaya panjang bank sentral AS untuk mengurangi ukuran neraca keuangannya — yang dikenal sebagai quantitative tightening (QT) — mungkin sudah mulai terlihat.
Dalam pidato yang disiapkan untuk acara National Association for Business Economics di Philadelphia, Powell mengatakan bahwa The Fed berupaya memastikan likuiditas di sistem keuangan tetap memadai agar pengendalian suku bunga jangka pendek berjalan efektif.
“Kita mungkin akan mencapai titik tersebut dalam beberapa bulan ke depan, dan kami memantau berbagai indikator secara cermat untuk mengetahui kapan hal itu terjadi,” ujar Powell.
Likuiditas Pasar Mulai Mengencang
Powell menambahkan bahwa beberapa tanda telah muncul yang menunjukkan kondisi likuiditas mulai mengetat.
“Kami melihat adanya penguatan tingkat bunga repo secara umum serta tekanan sementara pada tanggal-tanggal tertentu,” jelasnya.
Baca Juga: Bowman: The Fed Masih di Jalur Pangkas Suku Bunga 2 Kali Lagi Tahun Ini
Repo (repurchase agreement) merupakan transaksi jangka pendek yang menjadi indikator utama likuiditas di pasar uang AS. Kenaikan suku bunga repo biasanya menandakan berkurangnya ketersediaan dana antarbank.
Latar Belakang Program QT
Program QT telah berlangsung sejak tahun 2022, sebagai bagian dari upaya The Fed untuk mengurangi likuiditas berlebih yang sebelumnya disuntikkan ke pasar selama pandemi COVID-19.
Pada masa pandemi, The Fed melakukan pembelian besar-besaran surat utang pemerintah AS (Treasury) dan surat berharga berbasis hipotek (mortgage bonds) guna menstabilkan pasar keuangan dan menstimulasi ekonomi saat suku bunga acuan mendekati nol.
Kebijakan tersebut membuat total aset The Fed melonjak lebih dari dua kali lipat hingga sekitar US$9 triliun. Sejak 2022, dengan membiarkan sebagian obligasi jatuh tempo tanpa digantikan, neraca The Fed telah berkurang menjadi sekitar US$6,6 triliun.
Baca Juga: Jelang Rapat The Fed, Powell di Persimpangan: Pangkas Suku Bunga atau Lawan Inflasi?
Seberapa Jauh QT Akan Berjalan?
Belum ada kejelasan seberapa jauh The Fed akan melanjutkan proses QT ini. Beberapa pejabat The Fed berpendapat bahwa masih terdapat likuiditas yang cukup besar di dalam sistem keuangan, sehingga proses penyusutan neraca dapat dilanjutkan tanpa mengganggu stabilitas pasar uang.
Meski demikian, Powell tidak memberikan batas pasti sejauh mana neraca The Fed akan menyusut.
“Yang jelas, rezim cadangan yang berlimpah (ample reserves regime) terbukti sangat efektif dalam melaksanakan kebijakan moneter dan menjaga stabilitas ekonomi serta keuangan,” kata Powell.
Peringatan Soal Instrumen Suku Bunga
Powell juga memperingatkan agar Kongres tidak mencabut wewenang The Fed untuk membayar bunga atas cadangan bank, karena kebijakan tersebut merupakan bagian penting dari mekanisme pengendalian suku bunga.
Baca Juga: Petinggi The Fed: Pasar Tenaga Kerja Kini di Titik Mengkhawatirkan
Ia menegaskan bahwa kehilangan kemampuan tersebut akan menimbulkan “tekanan signifikan di pasar keuangan” dan melemahkan efektivitas kebijakan moneter.
Lebih Fleksibel di Masa Depan
Sebagai penutup, Powell menyatakan bahwa pengalaman sejak tahun 2020 memberikan pelajaran berharga bagi The Fed.
“Pengalaman kami sejak 2020 menunjukkan bahwa kami dapat lebih fleksibel dan gesit dalam menggunakan neraca keuangan sebagai alat kebijakan di masa mendatang,” ujarnya.