Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi
Saat ini, bisnis ritel tumbuh pesat di kawasan Amerika bagian utara, termasuk Meksiko. Di negara yang baru saja merayakan ulang tahun ke-200 itu, bisnis tersebut dikenalkan oleh Arango bersaudara.
Jeronimo Arango, anak tertua dari tiga bersaudara Arango, yang mencetuskan ide mendirikan bisnis ritel di Meksiko City. Peluang ini menyeruak di benak Jeronimo saat tengah berjalan-jalan di kota New York, Amerika Serikat (AS). Dia melihat antrean panjang pengunjung yang ingin berbelanja di EJ Korvette, salah satu toko ritel pertama di kawasan Fifth Avenue di kota itu.
Terkesima oleh kesuksesan Korvette, Jeronimo mendatangi ayahnya untuk meminjam uang sebesar US$ 240.000. Duit sebesar itu menjadi modal awalnya bersama dua saudaranya, Placido dan Manuel, untuk memulai bisnis ritel pertama di Meksiko pada 1958. Usahanya itu diberi nama Bodega Aurrera.
Sejatinya, semasa muda, Arango tidak pernah belajar atau menimba ilmu ekonomi dan perdagangan. Dia justru mengambil studi di bidang seni dan sastra di salah satu universitas di AS. Semasa kuliah, hobinya adalah jalan-jalan.
Meskipun begitu, strategi usahanya menjalankan Bodega Aurrera berhasil menarik respon positif masyarakat Meksiko. Toko ini menjual barang dengan harga lebih murah, seperti, barang keperluan rumahtangga dan pakaian. Harga jualnya lebih murah 20% dari harga pabrik. Bahkan, lebih murah 40% sampai 45% dari harga jual peritel lain.
Saking murahnya, Bodega Aurrera harus menghadapi perlawanan dari para pesaing yang merasa terancam. Para kompetitor itu mengancam pemasok Bodega Aurrera agar menghentikan seluruh pasokan barangnya. Akibatnya, Jeronimo terpaksa mengalihkan pasokan barangnya dari daerah lain, yaitu Guadalajara dan Monterrey.
Setelah beroperasi selama dua tahun, Jeronimo mulai merancang ekspansi bisnis. Dia mendirikan Suprema pada tahun 1960. Empat tahun berselang, Jeronimo bersama dua saudaranya juga membuka Vip, sebuah restoran kelas atas di Meksiko.
Pada 1965, jumlah gerai ritel milik Bodega Aurrera yang beroperasi mencapai delapan gerai. Nilai penjualannya sekitar US$ 16 juta. Meski mendapat perlawanan sengit dari pesaingnya, usaha Jeronimo ini terus mendatangkan simpati publik. Ini berkat ikatan sponsor pada program promosi melalui televisi bertajuk The 64.000 Peso Question.
Belakangan, Arango bersaudara menjual sejumlah porsi sahamnya kepada Jewel Co seharga US$ 20 juta. Alhasil, Jewel menguasai sekitar 49% kepemilikan saham di jaringan toko ritel itu.
Dua saudara Jeronimo mengambil bagiannya masing-masing dan meninggalkan bisnis ritel. Mereka mencoba peruntungannya di bisnis lain. Sedangkan Jeronimo terus menajamkan keahlian ritel modern di kantor pusat Jewel.
Jeronimo kemudian membuka gerai Bodega Aurrera pertama berformat gudang belanja dan pusat belanja khusus kawasan pinggiran kota. Berselang enam tahun kemudian yakni 1976, Bodega Aurrera telah menjelma menjadi kekuatan jaringan toko ritel terbesar di Meksiko.
Setelah memiliki sederet toko dalam berbagai ukuran, Bodega Aurrera mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun 1976. Ini bersamaan dengan peluncuran gerai berkonsep hipermarket pertama di Meksiko.
Pada 1980, usaha patungan Jewel dan Jeronimo itu memberikan kontribusi sekitar 30% dari total pendapatan Jewel. Berkat kesuksesan tersebut, Jeronimo Arango menjadi orang terkaya ke-212 di dunia versi majalah Forbes. Total harta kekayaannya mencapai US$ 4 miliar.
(Bersambung)
Berita Terkait
Jeronimo Arango menggandeng Wal-Mart untuk Meksiko (2)
