Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Yudho Winarto
Perpisahan dari Kokpit
Kapten Nico Van Der Schyff, yang menerbangkan pesawat terakhir, mengaku pengumuman penutupan operasi pada Juni lalu sangat mengejutkan.
“Butuh waktu untuk pulih dari kabar itu, tapi kami justru menjadi semakin solid,” kata pilot berusia 56 tahun yang telah bekerja 15 tahun di Jetstar Asia.
Sejak pengumuman itu, awak kabin mendapat banyak dukungan dari penumpang dan kolega. Ada yang memberikan kartu tulisan tangan, boneka, hingga meminta berfoto bersama.
“Pesan-pesan dukungan, semangat, dan apresiasi dari penumpang benar-benar luar biasa,” ujar Van Der Schyff. “Saya harap masyarakat Singapura akan merindukan kami.”
Meski suasana emosional menyelimuti, Van Der Schyff tetap menekankan pentingnya keselamatan penerbangan dan kepuasan penumpang. “Fokus kami tetap pada keselamatan dan layanan.”
Simeone, yang telah menjabat CEO selama 15 bulan terakhir, hadir sejak pukul 05.30 pagi di lounge kru untuk melepas keberangkatan.
Ia juga akan menyambut kedatangan penerbangan terakhir dari Manila pada pukul 21.30 malam.
Penumpang dari Labuan Bajo menerima tas belanja sebagai cendera mata, sementara penumpang dari Manila mendapatkan model pesawat Jetstar.
Setelah semua penerbangan mendarat, acara perpisahan internal diadakan untuk kru dan staf.
Baca Juga: Ini 4 Rute Batik Air di Bandara Halim yang Pindah ke Soekarno-Hatta Mulai 1 Agustus
Transisi dan Perubahan Rute
Sekitar 70 karyawan akan tetap bekerja hingga Oktober untuk mendukung proses administratif bersama Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), dan 30 orang lainnya akan bertugas hingga Desember untuk menutup operasional kantor.
Mengenang warisan Jetstar Asia, Simeone menyebut maskapai ini sebagai "operasi yang luar biasa" yang telah membantu membuka akses perjalanan di Asia Tenggara.
“Maskapai ini memberikan layanan yang sangat dibutuhkan masyarakat kala itu membuka peluang menjelajah destinasi unik yang sebelumnya sulit dijangkau,” katanya.
Penutupan Jetstar Asia berdampak pada 16 rute penerbangan, termasuk empat rute eksklusif: Broome (Australia), Labuan Bajo (Indonesia), Okinawa (Jepang), dan Wuxi (China). Maskapai Scoot dijadwalkan mulai melayani rute Okinawa dan Labuan Bajo pada Agustus.
Simeone mengaku bahwa hari pengumuman penutupan maskapai merupakan momen tersulit sepanjang 27 tahun kariernya di industri penerbangan.
“Itu hari yang sangat berat bagi semua orang. Tapi staf kami saling mendukung satu sama lain, dan saya rasa itulah yang akan dirindukan Singapura: keramahan dan profesionalisme kru Jetstar Asia.”