Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dari Partai Demokrat tengah berusaha keras untuk mengalahkan petahana Donald Trump yang kembali berlaga dalam gelangang pencapresan AS pada 3 November 2020 mendatang.
Biden akan berupaya menyerang Trump dengan memanfaatkan isu soal China yang saat ini digunakan Trump untuk mendulang popularitasnnya.
Baca Juga: Trump dan Biden berlomba kumpulkan jutaan dolar biaya kampanye di tengah corona
Mengutip Reuters, Rabu (13/5), penasihat Senior Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan, Presiden AS Donald Trump telah memanfaatkan rasa permusuhan orang Amerika yang semakin besar terhadap China karena wabah virus corona.
Trump terus membangun retorika permusuhan atas China untuk mendapat dukungan agar terpilih kembali, dengan alasan Trump akan memukul Beijing lebih keras daripada siapa pun.
Untuk itu, Biden saat ini tengah mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang membahas tentang bagaimana pemerintahannya di masa depan agar terlihat lebih baik dalam berurusan dengan China.
Sementara Biden akan terus membongkar betapa lemahnya Trump dalam menangani persaingan geopolitik dan ekonomi utama AS. Hal itu dikatakan Sullivan kepada Reuters dalam wawancara ekslusif.
Baca Juga: Obama sebut respons Trump pada virus corona benar-benar berantakan
"Wakil presiden bermaksud melakukan dua hal: meminta pertanggungjawaban Trump atas serangkaian kegagalan besar dalam pendekatannya ke China, dan kesenjangan besar antara pembicaraan sulit dan tindakan lemah," kata Sullivan, salah satu dari beberapa mantan pejabat pemerintahan Obama-Biden.
Sementara itu, terkait virus corona, Biden akan menyerang Trump dengan menuding bahwa Trump justru membantu Tiongkok dan merusak relasi AS dengan para sekutu tradisional. Trump juga telah mengurangi peran dan pengaruh AS dalam lembaga internasional.