Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe BIden diprediksi akan memilih Gary Gensler sebagai Komisioner Securities and Exchange Commision, dan Rohit Chopra untuk memimpin Consumer Financial Protection Bureau (CFPB) seperti dikutip dari CNN, Senin (18/1).
Keduanya merupakan pendukung Senator Elizabeth Warren dari Massachsetts. Adapun jika Biden mengambil langkah tersebut, maka Chopra yang kini merupakan anggota Federal Trade akan kembali ke CFPB, dimana ia sebelumnya bekerja sebagai pengawas penyaluran pinjaman mahasiswa.
Sementara Gensler, merupakan mantan eksekutif di Goldman Sachs. Ia sebelumnya merupakan pendukung rencana pengetatan regularis terhadap bank-bank besar di AS. Penunjukan Gensler bisa jadi sinyal bahwa Biden akan meneruskan rencana tersebut.
Selain itu, Gensler juga pernah bekerja pada pemerintahan Obama sebagai Ketua Commodity Futures Trading Commision. Reputasi sebagai pendukung garis keras soal pengetatan regulasi didapatnya saat menjabat. Pun Chopra yang merupakan salah satu inisiator CFPB bersama Warren yang dibentuk atas regulasi Dodd-Frank atas respon krisis keuangan pada 2008.
Baca Juga: Jelang pergantian presiden AS, investasi perusahaan China diperlonggar
“Ada banyak pelaku keuangan yang menjadi sangat kaya akibat regulasi yang lemah sembari menipu rakyat AS. Rezim regulasi keuangan BIden adalah apa yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan hasil yang nyata dan positif bagi semua orang, kecuali buat bankir licik,” ungkap Head of Revolving Door Project Jeff Hauser.
Chopra pun merupakan salah satu nama potensial yang mengemuka sejak awal transisi Progressive Change Institute menjadi Progressive Change Campaign Committee (PCCC) yang juga didirikannya bersama Warren.
“Pemilihan Chopra akan menjadi kemenangan besar buat masyarakat AS dan sinyal bahwa kekuatan eksekutif akan digunakan dengan baik. Chopra telah membuktikan bagaimana ia melawan korporasi yang kerap melakukan kecurangan pada keluarga AS,” cuit PCCC, Minggu (17/1).
Terpilihnya Chopra sebagai Student Loan Ombudsman selama di CFPB juga turut meningkatkan kepercayaan antara pemimpin progresif yang telah mendorong Biden untuk bertindak cepat dan berupaya mengatasi krisis pinjaman mahasiswa.
Baca Juga: Hari pertama menjabat jadi Presiden AS, ini yang akan dilakukan Joe Biden
Adapun Warren dan calon Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dari New York juga telah meminta Biden untuk menggunakan otoritasnya guna membatalkan sampai US$ 50.000 utang per mahasiswa.
Meskipun Biden nampaknya masih enggan memenuhi angka tersebut atau melewati usul Kongres senilai US$ 10.000 per orang.
Namun ia telah meminta parlemen untuk menyusun kebijakan, dan melalui Departemen Pendidikan untuk memperpanjang tenor pembayaran saat ini.