Reporter: Dyah Megasari, BBC, Bloomberg |
MADRID. Spanyol makin terimpit krisis keuangan. Sektor perbankan makin jelas terlihat kewalahan menghadapi lonjakan kredit macet.
Bank of Spain mencatat, pada Juli 2012 total kredit macet melonjak ke 169,3 miliar euro atau setara dengan US$ 221 miliar. Nilai ini merupakan rekor baru atas kredit busuk yang dihadapi bank. Rasio kredit macet naik dari 9,4% pada bulan sebelumnya menjadi 9,9%.
Itu adalah rasio kredit buruk tertinggi sejak bank sentral mulai mengumpulkan data pada tahun 1962.
Deputi Perdana Menteri Spanyol, Soraya Saenz de Santamaria berpendapat, melihat kondisi ini bantuan untuk perbankan tak terelakkan. "Jika kita mendapat biaya pinjaman yang rendah, kita bisa membayar lebih sedikit. Jika kita berhasil melakukannya dengan reformasi, maka pengorbanan baru tak dibutuhkan lagi," terang dia.
Konsil Gubernur ECB, Luc Coene kembali memperingatkan bahwa Spanyol harus tunduk pada persyaratan yang diberikan. Sebelumnya, negeri Matador ini membatasi diri dalam menerima bantuan dari Troika yakni Komisi Eropa, European Central Bank (ECB) dan International Monetary Fund (IMF).
Kredit macet bank Spanyol meningkat terus sejak gelembung (bubble) properti meledak empat tahun lalu dan negeri itu jatuh ke dalam resesi.
Hampir seperempat rakyat Spanyol kehilangan pekerjaan karena pemerintah terpaksa melakukan penghematan secara besar-besaran di berbagai sektor. Banyak analis yang percaya, Spanyol beringsut-ingsut mendekat ke arah pencarian bailout keuangan secara penuh.
Hasil stress test perbankan Spanyol akan keluar pada 28 September mendatang. Data tersebut akan menjadi dasar hitungan bagi Troika seberapa besar perbankan perlu disuntik vaksin likuiditas.