kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Jumlah Miliarder dan Kekayaannya Meningkat Disumbang dari Amerika Serikat


Kamis, 05 Desember 2024 / 16:17 WIB
Jumlah Miliarder dan Kekayaannya Meningkat Disumbang dari Amerika Serikat
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of Swiss bank UBS is seen in Zurich, Switzerland October 25, 2018. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Kekayaan yang dimiliki oleh para miliarder dunia melonjak sekitar 17% selama setahun terakhir. Bank asal Swiss UBS mengatakan ini karena kenaikan signifikan di antara orang-orang super kaya di Amerika Serikat lebih tinggi mengimbangi penurunan di China.

Laporan UBS Billionaire Ambitions untuk tahun 2024 pada Kamis (5/12) mengatakan, jumlah total miliarder telah meningkat menjadi 2.682 dari 2.544 tahun sebelumnya. Sementara nilai kekayaan para miliarder naik menjadi US$ 14 triliun dari US$ 12 triliun. Pada tahun 2015, total kekayaan mereka mencapai US$ 6,3 triliun.

Menurut Bank Dunia, populasi dunia hanya lebih dari 8 miliar tahun lalu, dan produk domestik bruto (PDB) sekitar US$ 105,4 triliun. Ini menunjukkan jika banyak kekayaan terkonsentrasi pada sebagian kecil umat manusia.

Baca Juga: Zurich Syariah Catat Pendapatan Kontribusi Rp 440 Miliar per Oktober 2024

Sebagian besar miliarder baru tahun ini adalah hasil usaha sendiri. Laporan bank untuk tahun 2023 telah menunjukkan miliarder baru memperoleh lebih banyak kekayaan melalui warisan daripada kewirausahaan.

Berdasarkan survei terhadap para miliarder yang dilakukan antara Juni dan September dan data kekayaan orang-orang superkaya, menunjukkan risiko konflik geopolitik dan inflasi menjadi kekhawatiran utama.

Survei tersebut juga menunjukkan Amerika dianggap menawarkan pengembalian investasi terbaik selama tahun depan.

Di Amerika Serikat, jumlah miliarder melonjak menjadi 835 dari 751, dipimpin oleh para taipan industri dan teknologi, dengan total kekayaan mereka naik menjadi US$ 5,8 triliun dari US$ 4,6 triliun.

Sementara China, jumlah miliarder turun menjadi 427 dari 520, dan kekayaan mereka menjadi US$ 1,4 triliun dari US$ 1,8 triliun. Pada tahun 2021, ada 626 di China, yang secara keseluruhan bernilai US$ 2,5 triliun, menurut data UBS sebelumnya.

Benjamin Cavalli, kepala klien strategis di manajemen kekayaan global UBS, mengatakan penurunan tersebut mencerminkan kerugian di pasar real estat dan penurunan nilai perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang terkaya di China di tengah prospek ekonomi yang kurang pasti.

Jumlah miliarder di India meningkat selama tahun lalu lebih dari seperlima menjadi 185 dan kekayaan mereka meningkat lebih dari 40% menjadi hampir US$ 906 miliar.

Di Eropa Barat, Swiss menyalip Inggris untuk menjadi negara dengan jumlah miliarder tertinggi kedua setelah Jerman, meningkatkan totalnya sebanyak 10 menjadi 85.

Prancis memiliki 46 orang kaya bertambah 12. Jerman memiliki 117 orang kaya bertambah 8 miliarder. Di Italia ada 62 miliarder bertambah 6 orang dan Spanyol ada 27 miliarder bertambah 3. Sedangkan Inggris turun satu menjadi 82 menurut data UBS. Kekayaan gabungan miliarder Prancis adalah yang tertinggi di antara orang Eropa.

Baca Juga: Holcim Akan Divestasi Aset di Afrika Senilai US$ 1 Miliar



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×