Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. New England Journal of Medicine membuat publik Amerika heboh. Pada hari Rabu (7/10/2020), jurnal medis ini menerbitkan editorial yang ditulis oleh tim editornya yang mengutuk pemerintahan Trump atas tanggapannya terhadap pandemi Covid-19. Jurnal medis ini menyerukan agar kepemimpinan saat ini di Amerika Serikat tidak dipilih lagi saat pemilihan umum.
“Kami jarang menerbitkan editorial yang ditandatangani oleh semua editor,” kata Dr. Eric Rubin, pemimpin redaksi jurnal medis dan penulis editorial baru seperti yang dikutip dari CNN.
Menurut Rubin, editorial yang dirancang pada Agustus tersebut merinci bagaimana Amerika Serikat memimpin dunia dalam total kasus dan kematian Covid-19. Sejauh ini, lebih dari 7,5 juta orang di Amerika Serikat telah didiagnosis dengan Covid-19 dan lebih dari 200.000 orang telah meninggal karena penyakit tersebut.
“Krisis ini telah menghasilkan ujian kepemimpinan. Dengan tidak adanya pilihan yang baik untuk memerangi patogen baru, negara-negara terpaksa membuat pilihan sulit tentang bagaimana menanggapinya. Di sini, di Amerika Serikat, para pemimpin kita telah gagal dalam ujian itu. Mereka mengalami krisis dan mengubahnya menjadi tragedi,” demikian bunyi editorial itu.
Baca Juga: Donald Trump ingin kampanye, tolak debat virtual dengan Joe Biden
CNN memberitakan, editorial tersebut tidak mendukung seorang kandidat. Akan tetapi, editorial itu memberikan kritik pedas terhadap kepemimpinan pemerintahan Trump selama pandemi.
“Siapa pun yang dengan sembrono menyia-nyiakan hidup dan uang dengan cara ini akan menderita konsekuensi hukum. Pemimpin kita sebagian besar mengklaim kekebalan hukum atas tindakan mereka. Tapi pemilihan ini memberi kami kekuatan untuk memberikan penilaian,” kata editorial.
“Saat menanggapi krisis kesehatan masyarakat terbesar di zaman kita, para pemimpin politik kita saat ini telah menunjukkan bahwa mereka sangat tidak kompeten. Kita seharusnya tidak mendukung mereka dan membiarkan kematian ribuan warga Amerika lainnya dengan membiarkan mereka mempertahankan pekerjaan mereka."
Baca Juga: Jika Biden menang dalam pemilu, hubungan AS-China akan diatur ulang