kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.704   24,00   0,14%
  • IDX 8.361   -30,21   -0,36%
  • KOMPAS100 1.158   -2,21   -0,19%
  • LQ45 842   -2,71   -0,32%
  • ISSI 290   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -1,61   -0,36%
  • IDXHIDIV20 509   -1,65   -0,32%
  • IDX80 130   -0,20   -0,15%
  • IDXV30 138   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 140   -0,40   -0,28%

Kacau Akibat Shutdown, Penerbangan AS Belum Normal hingga Akhir Pekan


Selasa, 11 November 2025 / 09:04 WIB
Kacau Akibat Shutdown, Penerbangan AS Belum Normal hingga Akhir Pekan
ILUSTRASI. Air travelers face the morning commute at Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport, a day after U.S. Transportation Secretary Sean Duffy said that he would order 10% of flights at 40 major U.S. airports to be cut starting Friday unless a deal to end the federal government shutdown is reached, in Atlanta, Georgia, U.S. November 6, 2025. REUTERS/Elijah Nouvelage


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Meskipun ada harapan penutupan pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat (AS) segera berakhir pekan ini, industri penerbangan AS masih akan menghadapi masa sulit.

Ribuan penumpang diperkirakan tetap mengalami penundaan dan pembatalan penerbangan selama beberapa hari ke depan sebelum situasi kembali normal.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah memerintahkan maskapai untuk memangkas 4% penerbangan harian di 40 bandara utama sejak pekan lalu karena kekhawatiran terhadap keselamatan lalu lintas udara.

Baca Juga: Eksodus Eksekutif Intel Berlanjut, Bos AI Pindah ke OpenAI

Pemangkasan akan meningkat menjadi 6% pada Selasa dan 10% pada Jumat, 14 November.

Menteri Transportasi Sean Duffy memperingatkan, jika shutdown belum berakhir, pengurangan bisa mencapai 15% hingga 20%.

Kendati Kongres berpeluang menyetujui pendanaan untuk membuka kembali pemerintahan minggu ini, belum jelas kapan FAA akan mencabut kebijakan pengurangan penerbangan tersebut.

Di luar pembatasan itu, penumpang juga harus menghadapi ribuan penundaan setiap hari akibat absensi massal pengendali lalu lintas udara (air traffic controllers).

Shutdown yang menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS ini telah memaksa 13.000 pengendali lalu lintas udara dan 50.000 petugas keamanan bandara (TSA) bekerja tanpa gaji.

Baca Juga: Harga Emas Dekati Puncak 3 Pekan, Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Menguat

Akibatnya, hanya dalam dua hari terakhir, lebih dari 1,2 juta penumpang terdampak oleh penundaan dan pembatalan penerbangan.

Ketua asosiasi Airlines for America, Chris Sununu menyebut, kondisi ini masih akan berlangsung selama beberapa hari.

“Masih ada minggu yang sulit di depan. FAA masih memberlakukan pembatalan penerbangan bertahap sepanjang minggu ini,” ujarnya kepada CNN. Namun, ia menambahkan bahwa sistem penerbangan diperkirakan akan kembali normal dan “resilien” menjelang libur Thanksgiving dan Natal.

FAA menegaskan, pembatasan baru akan dicabut jika tingkat kehadiran dan data keselamatan pengendali udara membaik.

Saat ini, 20%–40% pengendali lalu lintas udara di 30 bandara terbesar AS tidak hadir setiap harinya.

Baca Juga: Yen Melemah Selasa (11/11), Pasar Menanti Akhir Shutdown Pemerintah AS

Maskapai besar seperti American Airlines mengungkapkan sekitar 250.000 penumpang terdampak pada akhir pekan lalu akibat kekurangan petugas tersebut.

Meskipun FAA berjanji akan segera membayarkan gaji tertunda sekitar 24 jam setelah shutdown berakhir, tidak berarti semua petugas langsung kembali bekerja.

Bila krisis ini berlangsung hingga dua minggu ke depan, gangguan penerbangan bisa meluas hingga musim libur Thanksgiving, salah satu periode tersibuk bagi penerbangan domestik AS.

Selanjutnya: Melesat Tinggi, Simak Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 11 November 2025

Menarik Dibaca: Melesat Tinggi, Simak Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 11 November 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×