Sumber: Fortune | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkshire Hathaway mencatatkan diri sebagai perusahaan non-teknologi pertama di Amerika Serikat yang mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$1 triliun. Pencapaian ini menjadi hadiah awal bagi ketua Berkshire, Warren Buffett, yang akan berusia 94 tahun pada Jumat mendatang.
Saham Kelas A dari konglomerat ini awalnya meningkat lebih dari 1% pada Rabu dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di atas angka US$699.000, memungkinkan Berkshire untuk sementara waktu melewati ambang batas US$1 triliun, sebelum turun sedikit seiring berjalannya hari.
Saham ini terkenal karena tidak pernah dipecah, yang menjadikannya hampir 70% lebih mahal daripada harga median rumah di Amerika Serikat, menurut data dari St. Louis Fed.
Baca Juga: Berkshire Hathaway Capai Valuasi Pasar US$1 Triliun, Sejarah Investasi Warren Buffett
Filosofi Investasi Warren Buffett
Warren Buffett, yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha", sengaja tidak memecah saham Berkshire untuk menarik investor dengan visi investasi jangka panjang, sejalan dengan filosofi "buy-and-hold" yang dianutnya. Saham Berkshire telah meningkat sebesar 29% sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan hanya 18% untuk S&P 500.
Meskipun demikian, investor yang ingin mendapatkan eksposur terhadap portofolio Buffett dengan harga yang lebih terjangkau dapat memilih saham Kelas B Berkshire, yang juga mencapai rekor tertinggi pada Rabu dan diperdagangkan di atas US$462.
Transformasi Berkshire Hathaway: Dari Tekstil ke Konglomerat Global
Sebelum dikenal luas, Buffett membeli sebuah pabrik tekstil di New England pada tahun 1965, yang saat itu dalam kondisi merugi, dengan keyakinan bahwa itu adalah investasi yang murah. Meskipun investasi tersebut terbukti menjadi langkah yang kurang baik, Buffett berhasil mengubah perusahaan tersebut menjadi salah satu konglomerat terbesar dalam sejarah.
Berkshire Hathaway kemudian menjadi kendaraan bagi filosofi investasi Buffett yang berfokus pada pemilihan saham yang bernilai dan akuisisi yang beragam.
Dari tahun 1965 hingga akhir tahun 2022, saham Berkshire mengalami peningkatan sebesar 3.787.464%, jauh melampaui kenaikan 24.708% dari S&P 500. Jika Anda berinvestasi sebesar US$10.000 di Berkshire 59 tahun lalu, Anda akan mendapatkan US$378 juta pada akhir periode tersebut.
Baca Juga: Warren Buffett Jual Lagi Saham Bank of America Corp Senilai US$982 Juta
Peran Berkshire di Antara Raksasa Teknologi
Saat ini, Berkshire Hathaway berada di klub eksklusif yang sebelumnya hanya ditempati oleh raksasa teknologi AS dan Saudi Aramco, perusahaan minyak milik negara Arab Saudi. Kapitalisasi pasar Berkshire menempati peringkat ketujuh terbesar di Amerika Serikat, melampaui perusahaan besar lainnya seperti Eli Lilly, Broadcom, dan Tesla.
Anggota klub "Trillion-Dollar" ini, seperti yang dijuluki oleh Shawn Tully dari Fortune, menikmati dominasi luar biasa di pasar masing-masing. Masa depan mereka tampaknya sangat bergantung pada ratusan miliar dolar yang mereka keluarkan untuk memastikan mereka tetap menjadi pemimpin di era kecerdasan buatan.
Namun, Berkshire berbeda dari anggota klub ini karena portofolionya yang "tradisional". Properti utama Berkshire termasuk Geico Insurance, dan mereka juga memiliki merek-merek rumah tangga terkenal seperti Duracell, Fruit of the Loom, Dairy Queen, dan BNSF Railway.
Buffett terkenal dengan pendekatan berbasis nilai yang biasanya lebih menyukai perusahaan seperti Coca-Cola dan American Express dibandingkan perusahaan teknologi besar.
Apple: Pegangan Terbesar Berkshire Hathaway
Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa Apple mencakup sekitar 40% dari portofolio Berkshire, menjadikannya kepemilikan terbesar perusahaan ini. Bahkan setelah Buffett membuat berita dengan menjual hampir setengah dari posisinya di perusahaan pembuat iPhone tersebut, Apple tetap menjadi bagian penting dari strategi investasi Berkshire.
Penjualan tersebut, yang menghasilkan sebagian besar dari US$90 miliar yang diperoleh Berkshire dari penjualan pada paruh pertama tahun 2024, menurut Tully, mungkin akan tercatat sebagai salah satu taruhan terbaik dalam karir Buffett.
Baca Juga: 3 Saham Kecerdasan Buatan (AI) yang Menarik Dibeli Jika The Fed Turunkan Suku Bunga
Tantangan Masa Depan: Mengelola Kekayaan Besar
Buffett sebelumnya telah memperingatkan bahwa ukuran Berkshire yang sangat besar bisa menjadi hambatan bagi pengembalian masa depan, dengan mengatakan bahwa konglomerat ini menghasilkan lebih banyak uang tunai (US$277 miliar, termasuk setara jangka pendek, pada kuartal terakhir) daripada yang bisa digunakan dengan efektif.
Namun, hingga saat ini, Buffett dan para investornya masih memiliki banyak alasan untuk merayakan pencapaian mereka.