kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kafe di Spanyol dibuka kembali setelah kematian harian turun ke level terendah


Senin, 11 Mei 2020 / 18:32 WIB
Kafe di Spanyol dibuka kembali setelah kematian harian turun ke level terendah
ILUSTRASI. Anggota polisi memberikan masker pelindung gratis di stasiun metro saat pandemi virus corona (COVID-19) di Madrid, Spanyol, Senin (13/4/2020). REUTERS/Juan Medina


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SEVILLE.  Kafe di Spanyol mulai dibuka setelah angka kematian harian akibat wabah virus corona di negara tersebut turun ke level terendah dalam tujuh minggu.

Para pelayan kafe masih menggunakan topeng saat menyajikan kopi dan sandwich "bocadillo" di teras kafe di Seville pada hari Senin pagi, ketika pemerintah Spanyol mulai melonggarkan pembatasan di tengah pandemi virus corona yang melambat, yang menyebabkan jumlah kematian baru turun ke level terendah.

“Saya sangat senang, saya benar-benar ingin bekerja. Kami sudah tutup selama dua bulan," kata Marta Contreras, seorang pelayan di Seville pusat, tersenyum dari balik topengnya seperti dilansir Reuters, Senin (11/5).

Baca Juga: Rusia salip Italia dan Inggris pasca catat rekor kenaikan tertinggi penyebaran corona

Separuh dari 47 juta penduduk Spanyol mulai merasa lega setelah menjalani karantina yang dikenal sebagai lockdown terketat di Eropa pada hari Senin, setelah pemerintah memutuskan bahwa daerah tempat mereka tinggal memenuhi kriteria yang diperlukan untuk mendapat pelonggaran.

Namun kota-kota seperti Madrid dan Barcelona, yang sangat terpukul pandemi ini, masih belum menikmati pelonggaran tersebut. Sejumlah kafe masih tertutup di alun-alun Puerta del Sol yang biasanya penuh sesak di ibukota.

Data Kementerian Kesehatan Spanyol menunjukkan bahwa angka kematian harian turun menjadi 123 para hari Senin dari 143 pada hari Minggu, sehingga jumlah total kematian akibat pandemi corona menjadi 26.744 dan menjadi salah satu negara paling parah di dunia.

Ini merupakan angka kematian terendah dalam tujuh minggu, setelah sempat mencapai rekor 950 kematian dalam sehari pada awal April.

Baca Juga: Jepang susun anggaran ekstra kedua untuk memerangi dampak wabah corona

Ibadah di Gereja kembali dilanjutkan dengan kapasitas dan kursi yang terbatas. Bangku-bangku diletakkan di dalam gereja agar umat beriman dapat menjaga jarak 2 meter.

Di bawah relaksasi lockdown, diperbolehkan berkumpul hingga 10 orang dan diizinkan untuk bergerak bebas di sekitar provinsi mereka.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×