Sumber: Global Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Berita tersebut memicu diskusi hangat di platform media sosial Tiongkok. Dalam sebuah survei di Weibo terhadap hampir 5.000 responden, 2.527 mengatakan mereka tidak mampu membeli vaksin, sementara 2.127 lainnya mengatakan bahwa biayanya cukup rendah sehingga mereka akan membeli vaksin.
Tao Lina, seorang peneliti vaksin yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa bahwa vaksinasi yang dibiayai sendiri secara sukarela dapat diterima karena epidemi di China telah dipertahankan pada tingkat yang sangat rendah.
Baca Juga: Ditemukan di Singapura dan Malaysia, virus corona bermutasi 10 kali lebih menular
"Otoritas nasional dapat membuat pengaturan lain jika wabah baru terjadi," kata Tao.
Menurut otoritas kesehatan China, warga China juga bisa mendapatkan vaksin gratis jika vaksin tersebut termasuk dalam program imunisasi nasional, yang mencakup 14 suntikan untuk 15 penyakit seperti polio dan hepatitis B.
Baca Juga: Berikut harga vaksin corona Sinopharm, Moderna, dan Pfizer kelak
Dua kandidat vaksin yang tidak aktif yang dikembangkan oleh institut di bawah Sinopharm secara terpisah di Beijing dan Wuhan dikirim ke uji klinis fase III di Uni Emirat Arab pada bulan Juni.
Liu sendiri juga telah disuntik dengan dua tembakan dari salah satu kandidat yang tidak aktif. Sejauh ini, dia mengatakan dia merasa "tidak ada efek samping."