kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Kapal China Kejar Kapal Filipina di Laut China Selatan, AS Mengawasi dari Udara


Senin, 13 November 2023 / 05:16 WIB
Kapal China Kejar Kapal Filipina di Laut China Selatan, AS Mengawasi dari Udara
ILUSTRASI. Suasana tegang tampak menyelimuti kawasan Laut China Selatan. Penjaga Pantai China/Handout melalui REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Meskipun ada blokade China, akhirnya kapal Filipina berhasil mengirimkan pasokan ke sejumlah pasukan marinir Filipina di atas kapal BRP Sierra Madre dan pulang kembali tanpa insiden berarti. 

AFP melaporkan, sejumlah jurnalis yang diundang menaiki tiga kapal penjaga pantai Filipina menyaksikan manuver kucing-dan-tikus yang berbahaya dalam gelombang besar. 

Para pejabat Filipina mengatakan, mereka akan terus mengungkap agresi China yang semakin meningkat di salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia.

Pasukan Filipina akan terus mematuhi supremasi hukum dan tidak akan terprovokasi oleh taktik senjata Tiongkok yang kuat, kata penjaga pantai Filipina Komodor Tarriela.

“Terlepas dari betapa berbahayanya manuver yang akan mereka lakukan kepada kami, apakah mereka menggunakan meriam air, apakah mereka menggunakan laser tingkat militer, kami tidak akan membiarkan mereka menempatkan personel penjaga pantai Filipina di kapal kami untuk meningkatkan ketegangan,” kata Tarriela.

Mengutip AFP, Second Thomas Shoal berjarak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari pulau Palawan di Filipina barat, dan lebih dari 1.000 kilometer dari daratan besar terdekat China, pulau Hainan.

Pada hari Jumat, Filipina menuduh penjaga pantai China melakukan “pelecehan berbahaya” terhadap kapal-kapal Filipina di dekat terumbu karang, termasuk menembakkan meriam air dan menghalangi kapal.

Insiden tersebut terjadi hampir tiga minggu setelah insiden tabrakan antara dua kapal China dan Filipina selama misi pasokan lainnya. Pada kejadian itu, kedua negara saling menyalahkan.

Baca Juga: AS Jadi Sasaran Kritik China dan Rusia dalam Forum Militer di Beijing

Saat para jurnalis duduk di perahu karet di bawah langit mendung sambil mengamati kondisi BRP Sierra Madre pada hari Jumat, sebuah pesawat patroli maritim AS berputar-putar di atasnya.

Penjaga Pantai Filipina mengidentifikasi lima kapal penjaga pantai China, 28 "milisi maritim" dan lima kapal angkatan laut yang mengambang di dekatnya.

Sedangkan Filipina kalah dalam hal jumlah. Hanya ada tiga kapal penjaga pantai Filipina yang mengawal dua kapal kecil pasokan yang disewa oleh Angkatan Bersenjata Filipina untuk mengirimkan perbekalan kepada pasukan.

Penjaga pantai dan angkatan laut Filipina juga mengerahkan tiga perahu karet berlambung kaku untuk membantu misi tersebut, yang selesai pada hari Jumat.

Komandan Penjaga Pantai Filipina Laksamana Ronnie Gil Gavan mengatakan kepada wartawan hari Sabtu bahwa mereka tetap akan dalam melakukan misi pasokan ke pos-pos terdepan.

“Penjaga Pantai Filipina tidak akan terhalang untuk menerapkan panduan eksplisit presiden agar Filipina dapat menggunakan hak hukum kami atas zona maritim kami,” kata Gavan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×