Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Armada Laut Hitam Rusia sedang melacak pergerakan USS Franklin D. Roosevelt, setelah kapal induk Amerika Serikat (AS) itu memasuki Laut Hitam pada Selasa (16/9).
"Kapal fregat (Rusia) Admiral Essen mengikuti pergerakan kapal perang AS," kata juru bicara Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia (NDCC) dalam pernyataan seperti dikutip kantor berita TASS.
Armada Ke-6 AS mengatakan pada Selasa (16/9), USS Roosevelt memulai transit ke Utara, ke Laut Hitam dari Mediterania "untuk memulai operasi maritim rutin."
"Armada Ke-6 secara rutin beroperasi di Laut Hitam untuk mendukung sekutu dan mitra kami di wilayah tersebut," kata Armada Ke-6 AS di akun Twitter-nya seperti dilansir TASS.
Baca Juga: Kapal perusak berpeluru kendali AS di Laut Baltik, Rusia pantau pergerakannya
Sebelumnya, NDCC menyatakan pada Senin (15/9), pasukan Armada Baltik Rusia juga melacak pergerakan kapal perusak berpeluru kendali AS USS Ross yang telah memasuki Laut Baltik.
Memasuki Laut Barents
"Pasukan dan sumber daya Armada Laut Baltik terus melacak pergerakan kapal perusak berpeluru kendali (sistem pertahanan rudal) USS Ross dari Angkatan Laut AS yang memasuki Laut Baltik pada 13 September 2020," kata NDCC, Senin (14/9), seperti dikutip TASS.
Pada 7 September, sejumlah kapal perang negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin oleh USS Ross memasuki Laut Barents. Armada Utara Rusia melacak pergerakan kapal perang NATO tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, kapal perang Angkatan Laut negara non-pesisir hampir terus-menerus berada di Laut Hitam.
Baca Juga: Rusia gelar latihan militer besar-besaran, Indonesia hadir sebagai pengamat?
"Dan, tentang armada (anggota NATO) di Laut Hitam, tidak hanya negara-negara regional yang memiliki armada dan kapalnya di sana," kata Shoigu.
"Ini telah menjadi (praktik) reguler. Kami melacak pergerakan (kapal-kapal itu)," ungkapnya dalam wawancara dengan channel Rossiya'1 seperti TASS lansir.
"Apa yang mereka lakukan di sana? Secara alami, kami melakukan yang terbaik untuk mencegah ancaman apa pun bagi negara kami," tambah Shoigu.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan, aliansi memandang Laut Hitam sebagai kawasan strategis dan bermaksud untuk meningkatkan kehadirannya di sana.