Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela pertemuan puncak NATO di Brussels.
Mitsotakis mengatakan bahwa hubungan bilateral yang baik akan tergantung pada upaya de-eskalasi, termasuk apakah Turki mau berpartisipasi secara konstruktif dalam dialog dan menghormati kondisi yang ditetapkan oleh Uni Eropa sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Perselisihan antara Turki dan Yunani terkait sengketa wilayah laut Mediterania Timur telah berlangsung selama beberapa dekade dan masih belum menemui titik tengah.
Dua negara yang sama-sama bergabung dalam NATO ini memperebutkan hak kedaulatan di Laut Aegea serta jarak pasti Zona Ekonomi Eksklusif di Mediterania Timur.
Di 1996, kedua negara bahkan pernah di ambang peperangan terkait perebutan kedaulatan Pulau Imia atau Kardak yang tak berpenghuni. Beruntung intervensi diplomatik Amerika Serikat berhasil meredam potensi perang.