kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal patroli Yunani dan Turki kembali saling senggol di Laut Aegea


Senin, 14 Juni 2021 / 13:15 WIB
Kapal patroli Yunani dan Turki kembali saling senggol di Laut Aegea
ILUSTRASI. Sebuah kapal penjaga pantai Turki berpatroli di Laut Aegea, lepas pantai Turki, 20 April 2016.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ATHENA. Kapal patroli milik Yunani dan Turki dilaporkan kembali bersinggungan di Laut Aegea pada hari Minggu (13/6). Tidak ada korban, namun kerusakan kecil dialami kedua kapal.

Melansir Arab News, insiden kecil ini terjadi di di timur pulau Lesbos, Laut Aegea, salah satu perairan paling panas di bumi yang disengketakan oleh Yunani dan Turki selama puluhan tahun.

Dalam laporan pihak penjaga pantai Yunani, disebutkan bahwa sebuah kapal patroli penjaga pantai Turki mengganggu kapal patroli penjaga pantai Lesbos dan menyebabkan kerusakan kecil.

Baca Juga: Kerjasama militer baru Yunani-Israel, kekuatan udara jadi fokus

Sebenarnya, insiden saling senggol antara kapal penjaga pantai kedua negara merupakan hal yang biasa terjadi. Meskipun demikian, insiden kecil seperti ini bisa menjadi besar karena terjadi di wilayah sengketa.

Pada bulan April lalu, Yunani menuduh Turki berusaha untuk melakukan provokasi dengan melakukan manuver berbahaya dan memberikan bantuan ilegal kepada para migran.

Yunani menginginkan agar Turki rute migrasi dan mengambil kembali ratusan pencari suaka yang ditemukan tidak memenuhi syarat untuk perlindungan pengungsi.

Insiden kali ini terjadi satu hari menjelang pertemuan tinggi kedua negara yang akan berlangsung hari Senin (14/6). Sejumlah agenda keamanan tentunya akan dibahas.

Baca Juga: Turki dan Libya sahkan kesepakatan maritim untuk kawasan Mediterania Timur

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela pertemuan puncak NATO di Brussels.

Mitsotakis mengatakan bahwa hubungan bilateral yang baik akan tergantung pada upaya de-eskalasi, termasuk apakah Turki mau berpartisipasi secara konstruktif dalam dialog dan menghormati kondisi yang ditetapkan oleh Uni Eropa sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Perselisihan antara Turki dan Yunani terkait sengketa wilayah laut Mediterania Timur telah berlangsung selama beberapa dekade dan masih belum menemui titik tengah.

Dua negara yang sama-sama bergabung dalam NATO ini memperebutkan hak kedaulatan di Laut Aegea serta jarak pasti Zona Ekonomi Eksklusif di Mediterania Timur.

Di 1996, kedua negara bahkan pernah di ambang peperangan terkait perebutan kedaulatan Pulau Imia atau Kardak yang tak berpenghuni. Beruntung intervensi diplomatik Amerika Serikat berhasil meredam potensi perang.

Selanjutnya: Mesir dan Yunani bidik kerja sama multi-sektor di kawasan Mediterania timur





[X]
×