kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal Pengungsi Rohingya Akhirnya Mendapat Izin Berlabuh di Indonesia


Jumat, 31 Desember 2021 / 11:10 WIB
Kapal Pengungsi Rohingya Akhirnya Mendapat Izin Berlabuh di Indonesia
ILUSTRASI. Pengungsi Rohingya tiba dengan perahu di sebuah pelabuhan di Lhokseumawe, Aceh, Indonesia, 31 Desember 2021. REUTERS/Hidayatullah Tahjuddin


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ACEH. Kapal pengungsi Rohingya yang sempat terombang-ambing di perairan Aceh, Indonesia, akhirnya mendapat izin dari pihak berwenang untuk merapat ke pelabuhan. Kapal mengangkut lebih dari 100 pengungsi.

Reuters melaporkan, kapal pengungsi tersebut sebagian besar menampung wanita dan anak-anak. Semuanya meninggalkan kapal di tengah hujan lebat dan naik bus pada hari Jumat (31/12). Petugas juga menyemprot mereka dengan disinfektan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pejabat Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Indonesia, Oktina Hafanti, mengatakan bahwa kapal membawa 105 pengungsi, termasuk 50 wanita dan 47 anak-anak. Semuanya akan dikarantina selama 10 hingga 14 hari dan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya menambahkan, para pengungsi nantinya akan dipindahkan ke tempat penampungan di kota Medan dan Surabaya.

Kapal pengungsi tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat pada hari Minggu (26/12). Kapal diketahui telah terombang-ambing di lepas pantai Aceh setelah berlayar selama 28 hari.

Baca Juga: Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh

Otoritas setempat awalnya setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebelum berencana untuk membiarkan kapal itu pergi dari wilayah Indonesia. Namun, tekanan dari UNHCR dan kelompok-kelompok seperti Amnesty International membuat pemerintah setempat berubah pikiran.

Laporan juga menyebut bahwa kapal mengalami kerusakan mesin dan bocor, serta terancam tenggelam. Pada hari Kamis (30/12), kapal itu ditarik oleh kapal angkatan laut Indonesia.

Usman Hamid, direktur eksekutif Amnesty International Indonesia, mengatakan pemerintah bereaksi dengan lambat dalam menanggapi pengungsi. Namun, mereka tetap menghargai pihak berwenang yang mau mendengar laporan nelayan soal kerusakan kapal para pengungsi.

Indonesia sebenarnya bukan negara penandatangan Konvensi PBB 1951 tentang Pengungsi. Penduduk Rohingya kerap memilh Indonesia, Malaysia, dan Thailand karena dianggap ramah terhadap penduduk muslim.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×