kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal perang NATO di Laut Hitam, Rusia: Kami lakukan yang terbaik untuk cegah ancaman


Senin, 07 September 2020 / 23:50 WIB
Kapal perang NATO di Laut Hitam, Rusia: Kami lakukan yang terbaik untuk cegah ancaman


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, kapal perang Angkatan Laut negara non-pesisir hampir terus-menerus berada di Laut Hitam.

"Dan, tentang armada (anggota NATO) di Laut Hitam, tidak hanya negara-negara regional yang memiliki armada dan kapalnya di sana," kata Shoigu. 

"Ini telah menjadi (praktik) reguler. Kami melacak pergerakan (kapal-kapal itu)," ungkapnya dalam wawancara dengan stasiun TV Rossiya'1 seperti dilansir kantor berita TASS.

"Apa yang mereka lakukan di sana? Secara alami, kami melakukan yang terbaik untuk mencegah ancaman apa pun bagi negara kami," tambah Shoigu.

Baca Juga: Memanas, Rusia: NATO berencana tambah pasukan AS ke Polandia

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan, aliansi memandang Laut Hitam sebagai kawasan strategis dan bermaksud untuk meningkatkan kehadirannya di sana.

AS tambah pasukan di Polandia

Selain itu, Shoigu mengungkapkan, NATO berencana menambah pasukan Amerika Serikat (AS) ke Polandia dalam waktu dekat. Pengerahan pasukan Operasi Komando Sekutu NATO ke Eropa Timur sudah melampaui 10.000 tentara.

"Dalam waktu dekat, unit tambahan Amerika Serikat direncanakan untuk ditempatkan kembali ke Polandia," kata Shoigu kepada wartawan, Sabtu (5/9), seperti dikutip TASS.

"Dengan dalih kebutuhan untuk membatasi secara strategis Rusia, Amerika Serikat dan anggota non-regional lainnya dari aliansi memperkuat kehadiran militer mereka di Eropa Timur," ujar dia.

Baca Juga: AS tempatkan pasukan dan tank di Lithuania, kirim pesan ke Rusia dan Belarusia?

Shoigu bilang, pengerahan militer di dekat perbatasan Rusia terjadi, meskipun ada komitmen NATO untuk tidak mengerahkan "kekuatan militer yang cukup besar" di dekat garis kontak, seperti tertuang dalam Undang-Undang Pendirian NATO-Rusia 1997.

"Latihan Operasi Komando Sekutu di dekat perbatasan Rusia hampir dua kali lipat dibandingkan dengan 2014. Skenario mereka melibatkan latihan pembentukan kelompok besar di sisi Timur NATO," ungkap Shoigu.

Selanjutnya: AS gelar latihan militer di Estonia, Rusia: Provokatif dan sangat berbahaya!




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×