Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Dua kapal tanker Rusia mengalami kerusakan parah akibat badai besar di Selat Kerch pada Minggu (15/12), menyebabkan kebocoran minyak di wilayah tersebut.
Menurut laporan kantor berita negara TASS, kapal-kapal tersebut membawa total 9.200 metrik ton atau setara 62.000 barel produk minyak.
TASS melaporkan bahwa kapal Volgoneft 212 mengangkut sekitar 4.900 ton bahan bakar minyak, sementara Volgoneft 239 membawa 4.300 ton. Saat ini, jumlah pasti bahan bakar yang bocor masih dalam proses penentuan.
Baca Juga: Rusia Tarik Mundur Pasukannya Tapi Tidak Hengkang dari Suriah
Kementerian Darurat Rusia menyatakan pada Senin (16/12) bahwa seluruh 14 awak kapal Volgoneft 239 telah berhasil diselamatkan. Kapal tersebut kandas sekitar 80 meter dari pantai dekat pelabuhan Taman.
Selat Kerch, yang memisahkan daratan Rusia dengan Krimea yang dianeksasi Moskow, merupakan jalur penting ekspor biji-bijian dan produk bahan bakar Rusia.
Insiden ini berpotensi menjadi salah satu bencana lingkungan terbesar di kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pada hari yang sama, Volgoneft 212 mengalami kerusakan serius hingga terbelah dua, menyebabkan bagian haluan tenggelam.
Seorang awak kapal dilaporkan meninggal dunia, sementara 11 lainnya dirawat di rumah sakit setempat.
Baca Juga: Stabilitas Pasokan Energi Dinilai Penting Untuk Jaga Keseimbangan Ekonomi
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memerintahkan pemerintah untuk membentuk kelompok kerja guna menangani operasi penyelamatan serta memitigasi dampak tumpahan minyak.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sebagaimana dikutip oleh media Rusia.