kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Karena corona, Alibaba Group mempercepat adopsi e-grocery lewat Lazada


Kamis, 14 Mei 2020 / 22:09 WIB
Karena corona, Alibaba Group mempercepat adopsi e-grocery lewat Lazada
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A logo of Alibaba Group is seen at an exhibition during the World Intelligence Congress in Tianjin, China May 16, 2019. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pandemi virus corona (Covid-19) telah memukul berbagai sektor bisnis. Banyak perusahaan mulai goyang yang berimbas pada peningkatan pemangkasan karyawan. Angka pengangguran pun kian bertambah.

Namun, tak bisa dipungkiri pandemi ini juga membuka peluang bisnis baru. Perusahaan e-commerce raksasa China, Alibaba, menyadari itu dan tengah mencoba menghasilkan bisnis dari krisis yang diakibatkan virus tersebut.

Baca Juga: Jepang cabut keadaan darurat corona, kecuali di Tokyo dan Osaka

Pada bulan Maret 2020 lalu, para petani Cameron Highlands, pusat industri pertanian Malaysia, membuang ratusan ton produksinya lantaran adanya penutupan pasar grosir dan restoran di seluruh negara itu untuk mencegah penularan Covid-19. Disini, Alibaba menemukan peluang itu.

Alibaba lewat Lazada Group, anak perusahaannya yang berbasis di Asia Tenggara, membuka toko virtual untuk menghubungkan petani dan warga Malaysia yang tinggal di rumah.

Penyerapannya bahkan mengejutkan raksasa e-commerce itu. Sebanyak 1,5 ton kubis, wortel, dan bayam berhasil terjual setiap hari. Pada hari keempat, bahkan terjual 3,5 ton sayuran dijual dalam waktu kurang dari setengah jam dan pada minggu ketiga sekitar 70 ton produksi dari peternakan di seluruh negeri berhasil dijual.

Bahan-bahan makanan segar telah jadi salah satu dari tiga kategori penjualan teratas di Lazada Malaysia saat ini. Padahal tiga bulan yang lalu, itu belum masuk dalam opsi.

Baca Juga: UOB: IHSG Bisa Rebound di Kuartal IV, Sejumlah Saham Ini Bisa Dicermati

Lazada sebelumnya hanya menyediakan belanja groseri di Singapura, Thailand dan Filipina. Namun, setelah Covid-19 merebak, perusahaan e-commerce ini melakukan ekspansi ke Malaysia, Vietnam, dan Indonesia.

Chief Executive Officer Lazada Group Pierre Poignant mengatakan, Covid-19 telah mempercepat adopsi e-grocery. Pandemi itu kana menjadi katalis transformasi digital di Asia Tenggara. "Ketika konsumen membangun kebiasaan, itu tidak mudah hilang," ujarnya dikutip Bloomberg, Kamis (14/5).




TERBARU

[X]
×