Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Permintaan bahan makanan segar telah melonjak secara global, tetapi lonjakan di Malaysia membuka jendela khusus bagi Alibaba menuju pasar yang menguntungkan setelah bertahun-tahun membangun jaringannya ke negara ini.
Sejak Maret, kian banyak pengusaha pertanian, perikanan, dan bisnis lokal telah mulai menggerakkan bisnisnya lewat e-commerce, menurut Kepala Operasi Lazada Malaysia Shah Suriye Rubhen. Periode Ramadhan juga meningkatkan permintaan dan para petani merespons dengan meningkatkan bermacam-macam barang yang mereka tawarkan.
Baca Juga: Taiwan tuding WHO lebih utamakan kepentingan politik daripada kesehatan
Di Singapura, Lazmall Lazada, di mana pemilik merek menjual langsung produknya ke konsumen, telah menarik nama besar seperti Under Armour Inc, Starbucks Corp, dan 3M Co untuk masuk.
Tidak hanya Lazada, kebangkitan toko bahan makanan online telah menarik pemain e-commerce lain. Qoo10 Pte Singapura sangat cepat bertindak menawarkan DIY bubble tea kits saat pemerintah meminta gerai minuman bubble tutup.
Poignant mengatakan, Lazada tertarik dengan penawaran grosir, baik lewat akuisisi maupun usaha patungan di Asia Tenggara. Bulan lalu, Lazada bekerja sama dengan Rumah Sayur Group Indonesia untuk mendapatkan sayuran dari 2.500 petani di Jawa Barat. Sementara pada 2016, telah mengakuisisi e-grocer Singapura yakni RedMart.
Baca Juga: China akan ambil keputusan yang adil dan obyektif terkait gandum Australia