kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kartunis Charlie Hebdo: saya berhenti melukis Nabi


Kamis, 30 April 2015 / 13:18 WIB
Kartunis Charlie Hebdo: saya berhenti melukis Nabi
ILUSTRASI. Inalum sebut peningkatan kapasitas produksi bertujuan untuk memenuhi permintaan aluminium di pasar. ANTARA FOTO/Adiva Niki/Lmo/tom.


Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga

Kartunis Charlie Hebdo Renald Luzier menyatakan dia berhenti membuat gambar Nabi Muhammad. “Saya tidak mau lagi menggambar karakter Muhammad,” ujar Luzier kepada majalah Les Inrocks. “Saya tidak tertarik lagi,” imbuh kartunis yang menggunakan nama pena Luz tersebut.

Januari lalu, Kartun  Nabi buatan Luzier yang dipajang di sampul Charlie Hebdo telah memicu penembakan di kantor pusat majalah tersebut di Paris yang menewaskan 12 orang. Luz sendiri lolos dari penembakan tersebut karena terlambat datang ke kantor. Namun beberapa rekan kartunisnya yang lain menjadi korban.

Majalah satir Prancis ini memang beberapa kali memuat kartun  berisi gambar tentang Nabi Muhammad – sesuatu yang tabu dan tak bisa diterima oleh umat Muslim.

Bahkan, setelah penyerangan berdarah itu, majalah  satir tersebut kembali memuat kartun Nabi Muhammad di sampul depannya. Kartun tersebut menggambarkan karakter Nabi memegang sebuah tanda bertuliskan “Je suis Charlie" dengan headline, "All is Forgiven."

Saat itu, kata Luzier, dia merasakan sebuah perasaan ‘katarsis’ (kelegaan emosional) setelah menggambar kartun itu. Tapi sekarang, Luz merasa bosan.

“Saya lelah dengan dia, sama seperti saya lelah dengan Sarkozy,” ujar Luzier, “Saya nggak akan menghabiskan hidup saya dengan menggambar mereka.”

Anne Homel, juru bicara Charlie Hebdo, mengatakan, keputusan Luzier itu dibuat secara pribadi oleh sang kartunis dan dia menolak  mengomentarinya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×