kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.255   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Kasus Covid-19 India melampaui 18 juta, penggali kubur bekerja sepanjang waktu


Jumat, 30 April 2021 / 05:24 WIB
Kasus Covid-19 India melampaui 18 juta, penggali kubur bekerja sepanjang waktu
ILUSTRASI. Setelah mencatatkan rekor dunia infeksi harian lainnya, total kasus Covid-19 di India melewati angka 18 juta pada Kamis (29/4/2021). REUTERS/Adnan Abidi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Statistik menunjukkan, pemerintah menegaskan, sistem bekerja tanpa gangguan apapun dan jauh dari crash.

Menurut pemerintah, lebih dari 8 juta orang telah mendaftar. Namun tidak segera jelas, berapa banyak orang yang telah mendapat slot.

Seorang pejabat lokal di Mumbai mengatakan kota itu telah menghentikan program vaksinasi selama tiga hari karena persediaan yang menipis. Sementara, para pejabat mengatakan negara bagian Maharashtra yang paling parah kemungkinan akan memperpanjang pembatasan virus korona yang ketat selama dua minggu lagi.

Data Reuters menunjukkan, hanya sekitar 9% dari populasi India yang mencapai 1,4 miliar telah menerima dosis sejak kampanye vaksinasi dimulai pada Januari.

Namun, meski gelombang kedua membanjiri sistem kesehatan, angka kematian resmi di bawah Brasil dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 melonjak, India kekurangan lahan kuburan

Pelacak COVID-19 global Reuters menunjukkan, India telah melaporkan 147,2 kematian per juta. Sementara Brasil dan Amerika Serikat masing-masing melaporkan angka 1.800 dan 1.700.

Namun, para ahli medis percaya, angka Covid-19 India yang sebenarnya mungkin lima hingga 10 kali lebih besar dari penghitungan resmi.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan pada hari Rabu untuk melarang perjalanan ke India karena pandemi dan menyarankan warganya untuk meninggalkan negara itu. Anggota keluarga pegawai pemerintah AS di India dapat secara sukarela kembali ke Amerika Serikat, tambahnya.

Perdana Menteri Narendra Modi telah dikritik karena mengizinkan kampanye politik besar-besaran dan festival keagamaan sehingga menjadi ajang penyebaran Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Selanjutnya: Dua staf diplomatik AS di India meninggal akibat Covid-19, 100 orang lebih positif



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×