Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Mulai Rabu (26/8), semua sekolah di wilayah Seoul diperintahkan untuk mengadakan kelas online hingga 11 September. Ini merupakan tindakan pencegahan untuk memperlambat penyebaran virus yang sangat menular tersebut.
Korea Selatan juga sudah menerapkan skema jarak sosial Level 2 secara nasional sejak akhir pekan lalu. Namun, sejumlah kota-kota besar telah mengambil tindakan yang lebih ketat untuk menahan penularan virus corona.
Contohnya, Seoul yang memutuskan untuk melarang penggunaan angkutan umum bagi mereka yang tidak memakai masker. Selain itu, unjuk rasa yang terdiri dari 10 orang atau lebih juga dibatasi.
Di bawah skema Level 2 ini, pada prinsipnya pertemuan dalam ruangan lebih dari 50 orang dan pertemuan terbuka lebih dari 100 orang dilarang. Fasilitas rawan risiko, termasuk karaoke, klub, kafe dan restoran prasmanan telah diperintahkan untuk ditutup.
Baca Juga: Putra terakhir pendiri Korut disebut-sebut akan menggantikan Kim Jong Un
Jika batasan saat ini dinaikkan ke level tertinggi, maka pertemuan lebih dari 10 orang akan dilarang. Otoritas kesehatan mengatakan, skema jarak sosial Level 3 mungkin tak terhindarkan jika jumlah tambahan virus corona tidak turun di pekan ini.
Pada hari Rabu, Korea Selatan menegaskan kembali bahwa mereka masih memantau situasi terkini. "Kami mungkin harus mengamati efek dari skema jarak sosial Level 2 di minggu ini," kata Yoon Tae-ho, seorang pejabat kesehatan senior, selama brifing harian.
Data yang dikumpulkan oleh operator seluler menunjukkan, warga di Seoul dan sekitarnya yang melakukan kegiatan di luar rumah turun 20% selama akhir pekan dibandingkan seminggu sebelumnya.
Sementara itu, jumlah kasus impor di Korea Selatan bertambah 13. Uzbekistan menyumbang tiga pasien, dan dua dari Kazakhstan. Ada juga kasus dari Amerika Serikat, Meksiko, dan Mesir.
Korea Selatan melaporkan dua kematian lagi, menambah korban tewas menjadi 312. Tingkat kematian mencapai 1,71%.
Jumlah total orang yang dibebaskan dari karantina setelah pulih total mencapai 14.368, naik 82 dari hari sebelumnya. Ini mengindikasikan 78,66% pasien COVID-19 di sini sembuh.
Korea Selatan telah melakukan 1.849.506 tes virus korona baru sejak 3 Januari. Jumlah pasien dalam kondisi kritis mencapai 43.