kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus harian tembus rekor baru, WHO: Pandemi corona jauh dari kata usai


Selasa, 09 Juni 2020 / 10:18 WIB
Kasus harian tembus rekor baru, WHO: Pandemi corona jauh dari kata usai
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Setelah mengeluarkan angka kumulatif untuk kematian akibat virus corona di Brasil dari situs web nasional, Departemen Kesehatan menebarkan kebingungan dan kontroversi lebih lanjut dengan merilis dua set angka yang saling bertentangan untuk penghitungan terbaru kasus infeksi dan kematian.

Ryan mengatakan data Brasil telah "sangat rinci" sejauh ini tetapi menekankan pentingnya bagi Brasil untuk memahami di mana virus itu dan bagaimana mengelola risiko. WHO berharap komunikasi pemerintah Brasil akan konsisten dan transparan.

Baca Juga: Yuk mengenal jenis masker rekomendasi terbaru WHO untuk melawan virus corona

Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO, mengatakan bahwa pendekatan komprehensif sangat penting di Amerika Selatan.

Lebih dari 7 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona secara global dan lebih dari 400.000 telah meninggal.

"Ini masih jauh dari selesai," kata van Kerkhove.

Baca Juga: Ikutan Trump, Presiden Brasil Jair Bolsonaro ancam keluar dari WHO

Van Kerkhove mengatakan bahwa banyak negara yang melakukan pelacakan kontak telah mengidentifikasi kasus tanpa gejala tetapi tidak menemukan bahwa mereka menyebabkan penyebaran virus lebih lanjut. "Ini sangat jarang terjadi," jelasnya.

Ryan, saat ditanya tentang kerja sama teknis dengan Amerika Serikat setelah pengumuman Presiden Donald Trump 10 hari lalu bahwa negara tersebut mengakhiri hubungannya dengan WHO, mengatakan pihaknya sangat bergantung pada para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Institut Kesehatan Nasional. 

"Kami akan terus melakukan itu sampai kami diinstruksikan atau diinformasikan," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×