kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus impor corona capai 693 kasus, China waspada serangan gelombang dua


Senin, 30 Maret 2020 / 05:40 WIB
Kasus impor corona capai 693 kasus, China waspada serangan gelombang dua
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Wuhan, China. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China, tempat penyakit virus corona pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, memiliki total 693 kasus impor atau kasus yang masuk dari luar negeri. "Ini berarti kemungkinan infeksi baru masih relatif besar,” jelas Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China.

Data Reuters menunjukkan, hampir seperempat kasus impor corona berasal dari kedatangan di Beijing.

"Beijing, ibukota China, masih menanggung beban risiko terbesar," kata Xu Hejian, juru bicara pemerintah Beijing, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Inggris dikabarkan marah besar dengan China soal penanganan covid-19

Hejian menambahkan, “Belum ada alasan untuk berbaring dan bersantai. Ini bukan saatnya kita bisa mengatakan semuanya berjalan baik."

Sebagian besar kasus impor itu melibatkan orang Tionghoa yang pulang dari luar negeri.

Sementara itu, data terkini menunjukkan, sebanyak 3.300 orang kini telah meninggal di China daratan, dengan jumlah kasus infeksi mencapai 81.439 kasus.

Sebelumnya, China secara luas dituduh tidak transparan ketika kasus corona muncul pertama kali pada bulan Desember. Pada waktu itu, seorang dokter muda ditegur karena "menyebarkan desas-desus" ketika ia mencoba untuk meningkatkan peringatan atas bahaya corona.

Baca Juga: Kata Pakar, Kematian Akibat Virus Corona di AS Bisa Mencapai 200.000 Jiwa

Akan tetapi, sejak saat itu, negara terpadat di dunia tersebut telah memenangkan pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas upayanya dalam mengunci daerah yang terkena dampak dan mengisolasi pasien.

Data NHC menunjukkan, dalam tujuh hari terakhir, China telah melaporkan 313 kasus virus corona yang diimpor tetapi hanya enam kasus yang dikonfirmasi dari penularan domestik.

Ada 45 kasus virus corona baru yang dilaporkan di China daratan pada hari Sabtu, turun dari 54 kasus pada hari sebelumnya, dengan semua -kecuali satu- yang melibatkan pelancong dari luar negeri.

Baca Juga: Berdetak lagi, Wuhan mulai buka subway dan stasiun kereta api usai lockdown

Maskapai telah diperintahkan untuk mangkas tajam penerbangan internasional mulai hari Minggu. Dan pembatasan orang asing yang memasuki negara itu berlaku pada hari Sabtu.

Sementara itu, NHC melaporkan, ada lima orang meninggal dunia pada hari Sabtu, semuanya berlokasi di Wuhan, ibukota provinsi Hubei. Wilayah ini telah melaporkan hanya ada satu kasus baru dalam 10 hari terakhir.

Reuters mencatat, hari Sabtu lalu menandai hari keempat berturut-turut di mana Hubei tidak mencatat kasus yang dikonfirmasi baru. Satu-satunya kasus virus corona yang ditransmisikan secara domestik tercatat di provinsi Henan, yang berbatasan dengan Hubei.

Baca Juga: Korban jiwa corona bertambah, Spanyol akan memperketat lockdown

Pemerintah Hubei mengatakan pada akun resmi WeChat bahwa sejumlah mal di Wuhan, serta Sungai Chu dan jalur perbelanjaan Han Street, akan diizinkan untuk melanjutkan operasi pada hari Senin.

Dengan pembatasan lalu lintas di provinsi itu dicabut, Wuhan juga secara bertahap membuka kembali perbatasan dan memulai kembali beberapa layanan transportasi lokal.

"Jauh lebih baik sekarang," kata seorang pria, yang memberikan nama keluarganya sebagai Hu, kepada Reuters. Hu kini sudah mulai memberanikan diri untuk membeli bahan makanan di Wuhan.

Baca Juga: Wabah corona di Italia kian mengerikan, jumlah korban meninggal tembus 10.000 orang

Semua bandara di Hubei melanjutkan beberapa penerbangan domestik pada hari Minggu, dengan pengecualian dari Wuhan, yang akan dibuka untuk penerbangan domestik pada 8 April. Penerbangan dari Hubei ke Beijing tetap ditangguhkan.

Sebuah kereta tiba di Wuhan pada hari Sabtu untuk pertama kalinya sejak kota itu dikunci dua bulan lalu.

Pembatasan juga telah dilonggarkan pada orang yang ingin kembali ke ibukota, meskipun prosedurnya masih tampak jauh lebih kuat seperti yang dilakukan berdasarkan persetujuan aplikasi.

Baca Juga: Malaysia memprediksi akan alami lonjakan kasus corona pada pertengahan April

Mao Jun, seorang pejabat pemerintah Beijing mengatakan, lebih dari 7.000 orang telah kembali ke Beijing dari Hubei dengan kereta api atau mobil pribadi.

Tetapi karena pembatasan perjalanan dibatalkan, kekhawatiran tentang kasus tanpa gejala semakin meningkat. Gansu, sebuah provinsi di barat laut China, melaporkan sebuah kasus baru pada hari Minggu tentang seorang pelancong dari Hubei yang saat diperiksa positif corona. Padahal, kode kesehatan dari aplikasinya menyatakan orang tersebut bebas dari virus.

Tidak jelas bagaimana orang itu terinfeksi, menurut laporan oleh CCTV negara penyiaran.

Baca Juga: Cegah corona, Kemenhub batasi proyek perkeretaapian yang libatkan banyak pekerja

Ketika para ilmuwan di seluruh dunia berjuang untuk melawan virus corona, sebuah lembaga penelitian China mengatakan minggu ini telah mengembangkan bahan nano yang dapat menyerap dan menonaktifkan virus corona. Kini, mereka sedang mencari cara untuk bekerja dengan perusahaan untuk menerapkan teknologi dalam membuat pembersih udara dan masker wajah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×