Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sepanjang Februari, jumlah kasus infeksi baru dalam sehari tetap dalam satu digit. Namun, pada 1 April, ada 74 kasus baru. Kemudian, 2 April, tercatat 49 kasus tambahan dan kematian keempat, meskipun 266 orang total telah sepenuhnya pulih dari penyakit. Per 3 April, total kasus corona di Singapura mencapai 1.049 kasus.
Baca Juga: Awas, orang bisa menularkan virus corona tiga hari sebelum gejala
Bagaimana ini bisa terjadi?
Gelombang kedua
Para ahli mengatakan lonjakan kasus di negara dengan populasi 5,7 juta orang ini merupakan "gelombang kedua" infeksi.
Gelombang pertama dimulai ketika wisatawan dari China daratan menularkan virus ke penduduk Singapura pada tahap awal wabah global, dengan kasus paling awal terjadi sebelum negara kota itu menerapkan pembatasan perjalanan.
Seiring bertambahnya jumlah kasus, negara kota itu memberlakukan pembatasan perjalanan yang semakin ketat. Pertama-tama menargetkan pelancong asing yang datang dari China, lalu Korea, Italia, dan Iran, dan akhirnya melarang semua pelancong.
Baca Juga: Dolar AS berhasil catat return tertinggi sepanjang kuartal I-2020
Namun, sebagian besar dari gelombang infeksi kedua melibatkan penduduk Singapura yang kembali dari negara-negara seperti Amerika Serikat
dan Inggris, yang mengalami lonjakan kasus sangat tajam.
Yang lebih mengkhawatirkan bagi pihak berwenang, gelombang kedua juga mencakup peningkatan jumlah infeksi yang ditularkan secara lokal dan kasus-kasus tanpa hubungan yang diketahui dengan pasien yang dikonfirmasi.
Baca Juga: WHO: Beberapa hari ke depan, jumlah kasus virus corona mencapai 1 juta